Pages

Labels

Selasa, 24 Mei 2016

Tugas Perspetif global

TO:_01 _PG KELAS  B
NAMA                                     : SELATIKA PIDIANA
NIM/NO. DAFTAR HADIR : 130210204011/10
PROGRAM STUDI               : FKIP PGSD
KELAS                                    : B



JAWABAN TUGAS

1.        Calon guru SD perlu mempelajari perspektif global, sebab dengan mempelajari Perspektif Global seorang guru dapat mempersiapkan masa depan siswa dengan memberikan ketrampilan analisis dan evaluasi yang luas. Ketrampilan ini akan membekali siswa untuk memahami dan memberikan reaksi terhadap isu internasional dan antara budaya. Dimana kita tahu bahwa usia anak SD adalah usia yang sangat tepat untuk menanamkan karakter yang baik dalam diri siswa tersebut. Jika sejak SD sudah dibekali dengan pendidikan yang dapat menunjang kemampuan berfikir logisnya seperti memahami tentang isu-isu global, maka siswa tersebut akan mampu  beradaptasi dengan arus globalisasi yang sangat pesat ini. Siswa tersebut juga akan mampu memilih dan memilah pengaruh globalisasi mana yang baik untuk dirinya. Pendidikan global juga mengenalkan siswa dengan berbagai strategi untuk berperan serta secara lokal, nasional dan internasional. Selain itu, mempelajari Perspektif Global dalam pengelolaan pendidikan ialah sebagai langkah upaya dalam peningkatan mutu pendidikan nasional. Berdasarkan uraian tersebut sudah sangat jelas sekali bahwa calon guru SD sangat penting untuk mempelajari Perspektif Global.

2.         a.  Pandangan saya tentang akselerasi pendidikan adalah saya setuju dengan adanya program tersebut, karena pada jaman yang serba cepat seperti saat ini manusia dituntut untuk melakukan segala sesuatunya dengan cepat. Akselerasi adalah kelas percepatan pembelajaran yang disajikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan lebih atau istimewa dengan materi-materi atau kurikulum yang padat sehingga dalam waktu lebih pendek mereka dapat menyelesaikan pendidikannya. Belajar akselerasi adalah belajar yang dilakukan dengan waktu yang lebih pendek tanpa mengurangi materi yang seharusnya dipelajari. Hal ini bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, terutama jika kita tinggal di negara maju. Dengan adanya program kelas akselerasi diharapkan negara kita ini yaitu Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara maju lainnya dalam mencetak anak didik yang bisa membawa harum nama bangsa dengan segudang prestasinya. Program akselerasi ini dapat melahirkan anak bangsa yang memiliki kemampuan intelektual tinggi dengan usia yang masih muda. Jika Usia masuk SD 6 th, Lalu belajar di SD selama 4 th, SMP 2 th, SMA 2 th, S1 3 th, S2 2 th, dan S3 2 th, maka seseorang yang masih berusia 21 th sudah bisa menyandang gelas S3. Bayangkan saja jika seluruh anak bangsa bisa melakukan hal seperti ini, bukankah nantinya bangsa kita yang akan mendapatkan keuntungan terbesar dari program akselerasi tersebut yaitu bangsa kita mampu mencetak generasi muda yang memiliki kemampuan intelektual tinggi sehingga dimata dunia bangsa kita tidak jauh tertinggal dalam bidang pendidikan dengan negara-negara maju.
b.      Kelebihan Program Kelas Akselerasi
·      Siswa yang memiliki bakat intelektual atau tingkat kecerdasan yang tinggi dapat dibantu secara khusus melalui kelas akselerasi ini sehingga mereka mendapatkan bantuan pengajaran yang lebih kompleks sesuai bakat dan kemampuan yang dimilikinya.
·      Karena berada dalam satu kelas dengan siswa lain yang kemampuan intelektualnya sebanding, sehingga lebih memberikan tantangan kepada setiap siswa kelas akselerasi ini untuk selalu menjadi yang terbaik sehingga mampu mendorong semangat belajar setiap siswa tersebut.
·      Mengurangi beban orangtua untuk biaya pendidikan karena waktu tempuh pendidikan yang dapat dipersingkat.
·      Waktu untuk meniti karir lebih banyak


       Kekurangan Program kelas Akselerasi
·      Ketika ada di kelas askselerasi, siswa akan didorong untuk berprestasi dalam bidang akademiknya sehingga mereka kekurangan waktu beraktivitas dengan teman sebaya. Mereka tidak bisa menikmati masa tumbuh kembangnya dengan baik seperti yang dirasakan teman-teman lainnya yang tidak ikut dalam program akselerasi.
·      Beban tugas yang terlalu banyak bisa menjadi tekanan bagi kesehatan mental siswa. Hal ini akan menyebabkan siswa tersebut mudah marah dan frustasi sehingga hubungan sosial baik dengan teman sebaya maupun orang lain menjadi tidak baik.

3.        Pandangan saya tentang penggantian peran guru dalam mendidik anak dengan komputer adalah kurang setuju. Peran guru sebagai tenaga pendidik tidak hanya mengajarkan materi-materi ajar saja yang mungkin bisa diwakilkan dengan menggunakan media komputer. Namun untuk pembelajaran moral, cara ini kurang efektif. Seorang siswa disamping mendapatkan pembelajaran materi juga harus mendapatkan pembelajaran moral untuk membentuk karakter baik pada diri siswa tersebut. Apabila peran guru digantikan oleh suatu tekhnologi canggih seperti komputer bagaimana bisa guru tersebut memberikan pendidikan moral pada peserta didiknya. Pendidikan moral akan lebih efektif apabila guru tersebut melakukan pendekatan intens pada setiap siswanya. Sehingga peran guru disini akan lebih maksimal apabila guru tersebut terjun langsung dalam kegiatan pembelajaran. Dalam sistem pembelajaran, komunikasi langsung antara guru dan siswa sangat penting untuk terciptanya hubungan yang baik antara guru dan siswa tersebut sehingga guru bisa mendalami dan mengetahui karakter dari masing-masing siswanya. Jika guru tersebut dapat mengetahui karakter dari masing-masing siswanya maka akan sangat mudah untuk guru tersebut dalam membimbing dan mengarahkan siswanya ke arah yang baik dan benar. Dengan begitu akan berakibat terbentuknya anak bangsa yang selain memiliki tingkat kemampuan intelektual tinggi juga memiliki kualitas moral yang baik. Berdasarkan uraian diatas sudah sangat jelas bahwa peran guru sebagai tenaga pendidik tidak sepenuhnya bisa digantikan oleh tekhnologi canggih.

4.        Profil guru ideal yang dapat menjawab tantangan kebutuhan dalam era global.
Guru adalah pelaku perubahan. Gagasan ini menjadikan guru harus peka dan tanggap terhadap berbagai perubahan, pembaharuan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sejalan dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman. Guru ideal adalah dambaan peserta didik. Guru ideal adalah sosok guru yang mampu untuk menjadi panutan dan selalu memberikan keteladanan. Ilmunya seperti mata air yang tak pernah habis. Semakin diambil semakin jernih airnya. Mengalir bening dan menghilangkan rasa dahaga bagi siapa saja yang meminumnya. Disinilah tugas guru semestinya harus senantiasa mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas pendidikannya hingga apa yang diberikan kepada peserta didiknya tidak lagi terkesan ketinggalan zaman. Bahkan tidak sesederhana itu saja, ciri guru ideal di era globalisasi seperti saat ini perlu tampil sebagai pendidik, pengajar, pelatih, inovator dan dinamisator secara sekaligus dan integral dalam mencerdaskan anak didiknya. Sosok guru merupakan hal paling utama bagi keberhasilan suatu sistem pendidikan. Di tengah kemajuan zaman dan tantangan yang semakin pesat, idealnya guru harus terus belajar, kreatif mengembangkan diri dan terus menyesuaikan pengetahuan dan cara mengajarnya dengan penemuan-penemuan kontemporer. Salah satu indikator utama unggul tidaknya sebuah sekolah adalah ditentukan dari faktor mutu guru. Guru dituntut memiliki profesionalisme di bidangnya. Artinya guru tidak hanya harus memiliki pengertahuan yang luas tentang bidang yang diajarnya, namun seluruh komponen yang berkaitan dengan pendidikan harus ada pada diri para guru itu sendiri. Hal itu pula didasarkan atas asumsi bahwa persoalan peningkatan mutu pendidikan tentu bertolak pada karakter seorang pendidik. Oleh sebab itu, semakin banyak guru yang berkualitas di suatu sekolah, tentu akan semakin berkualitas pulalah sekolah tersebut. Guru diharapkan dapat membekali peserta didiknya sebagai penerus bangsa ini. Tentunnya dengan melahirkan individu-individu yang tidak hanya memiliki kemampuan intelektual saja, namun juga mampu menghargai kebenaran, keadilan, kesejahteraan, perdamainan dan sikap penuh tanggungjawab guna memasuki era masa depan yang sangat kompetitif dan tiada batas.

5.        Keterkaitan antara kondisi riil/kondisi obyektif berbagai faktor pada suatu negara dengan mutu pendidikan dapat dijelaskan sbb:
a.      Keberhasilan pendidikan suatu negara amat bergantung pada faktor idiologi.
Idiologi bangsa indonesia adalah pancasila, pancasila merupakan pedoman bagi bangsa indonesia dengan 5 silanya sehingga apabila dalam suatu pendidikan berpegang pada idiologi tersebut maka pendidikan akan mengalami keberhasilan dalam mencetak anak didik yang kompeten dan sesuai dengan apa yang telah dicita-citakan bangsa Indonesia.
b.      Keberhasilan pendidikan suatu negara amat bergantung pada faktor sosial budaya. Faktor sosial budaya sangat berperan penting dalam keberhasilan pendidikan. Apabila budaya yang ada merupakan budaya yang baik yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, maka sangat memungkinkan terjadinya keberhasilan pendidikan di Indonesia dalam mencetak generasi muda penerus bangsa yang berkualitas.
c.       Keberhasilan pendidikan suatu negara amat bergantung pada faktor ekonomi.
Perekonomian yang baik mereupakan salah satu faktor penting dalam suatu keberhasilan pendidikan. Apabila perekonomian baik maka tidak ada lagi anak putus sekolah karena kekurangan biaya, sehingga apabila perekonomian baik seluruh anak di Indonesia akan mengenyam pendidikan. 
d.      Keberhasilan pendidikan suatu negara amat bergantung pada faktor politik.
Apabila politik di Indonesia bersih, dan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila pasti akan berdampak pula pada keberhasilan mutu pendidikan di Indonesia.
e.   Keberhasilan pendidikan suatu negara amat bergantung pada faktor pertahanan dan keamanan.
Faktor keamanan juga sangat penting dalam mencapai keberhasilan pendidikan dimana faktor keamanan yang baik lah yang dapat menjaga anak didik dari suatu tindak kejahatan yang bisa saja dilakukan oleh orang-orang disekitar anak tersebut.
f.       Keberhasilan pendidikan suatu negara amat bergantung pada faktor kesehatan.
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam keberhasilan pendidikan dimana apabila kesehatan terjaga maka dalam menempuh pendidikan akan sangat maksimal. Sehingga dapat terbentuklah suatu keberhasilan pendidikan yaitu terciptanya anak didik yang kompeten dan diharapkan mampu menjadi generasi penerus bangsa yang dapat dibanggakan

0 komentar:

Posting Komentar