TO:_01 _PG KELAS
B
NAMA : SELATIKA PIDIANA
NIM/NO.
DAFTAR HADIR : 130210204011/10
PROGRAM STUDI : FKIP PGSD
KELAS : B
JAWABAN TUGAS
1.
Calon guru SD perlu mempelajari perspektif global, sebab dengan mempelajari Perspektif Global seorang guru
dapat mempersiapkan masa depan siswa dengan memberikan ketrampilan analisis dan evaluasi yang luas. Ketrampilan ini akan membekali
siswa untuk memahami dan memberikan reaksi terhadap isu internasional dan
antara budaya. Dimana kita tahu bahwa usia anak SD adalah usia
yang sangat tepat untuk menanamkan karakter yang baik dalam diri siswa
tersebut. Jika sejak SD sudah dibekali dengan pendidikan yang dapat menunjang
kemampuan berfikir logisnya seperti memahami tentang isu-isu global, maka siswa
tersebut akan mampu beradaptasi dengan
arus globalisasi yang sangat pesat ini. Siswa tersebut juga akan mampu memilih
dan memilah pengaruh globalisasi mana yang baik untuk dirinya. Pendidikan global juga mengenalkan siswa dengan berbagai strategi
untuk berperan serta secara lokal, nasional dan internasional. Selain itu,
mempelajari Perspektif Global dalam pengelolaan
pendidikan ialah sebagai langkah upaya dalam peningkatan mutu pendidikan
nasional. Berdasarkan uraian tersebut sudah sangat jelas
sekali bahwa calon guru SD sangat penting untuk mempelajari Perspektif Global.
2.
a. Pandangan saya tentang akselerasi pendidikan adalah saya setuju dengan adanya program tersebut,
karena pada jaman yang serba cepat seperti saat ini manusia dituntut untuk
melakukan segala sesuatunya dengan cepat. Akselerasi adalah kelas percepatan pembelajaran yang disajikan kepada
peserta didik yang memiliki kemampuan lebih atau istimewa dengan materi-materi
atau kurikulum yang padat sehingga dalam waktu lebih pendek mereka dapat
menyelesaikan pendidikannya. Belajar
akselerasi adalah belajar yang dilakukan dengan waktu yang lebih pendek tanpa
mengurangi materi yang seharusnya dipelajari. Hal ini bisa kita lihat dalam kehidupan
sehari-hari, terutama jika kita tinggal di negara maju. Dengan adanya
program kelas akselerasi diharapkan negara kita ini yaitu Indonesia bisa
bersaing dengan negara-negara maju lainnya dalam mencetak anak didik yang bisa
membawa harum nama bangsa dengan segudang prestasinya. Program akselerasi ini
dapat melahirkan anak bangsa yang memiliki kemampuan intelektual tinggi dengan
usia yang masih muda. Jika Usia masuk SD 6 th, Lalu belajar di SD selama 4 th,
SMP 2 th, SMA 2 th, S1 3 th, S2 2 th, dan S3 2 th, maka seseorang yang masih
berusia 21 th sudah bisa menyandang gelas S3. Bayangkan saja jika seluruh anak
bangsa bisa melakukan hal seperti ini, bukankah nantinya bangsa kita yang akan
mendapatkan keuntungan terbesar dari program akselerasi tersebut yaitu bangsa
kita mampu mencetak generasi muda yang memiliki kemampuan intelektual tinggi sehingga
dimata dunia bangsa kita tidak jauh tertinggal dalam bidang pendidikan dengan
negara-negara maju.
b.
Kelebihan
Program Kelas Akselerasi
·
Siswa yang memiliki bakat intelektual atau tingkat kecerdasan yang tinggi dapat dibantu secara
khusus melalui kelas akselerasi ini sehingga mereka
mendapatkan bantuan pengajaran yang lebih kompleks sesuai bakat dan kemampuan yang dimilikinya.
·
Karena berada dalam
satu kelas dengan siswa lain yang kemampuan intelektualnya sebanding, sehingga lebih
memberikan tantangan kepada setiap siswa kelas akselerasi ini untuk selalu menjadi
yang terbaik sehingga mampu mendorong semangat belajar setiap siswa tersebut.
·
Mengurangi beban
orangtua untuk biaya pendidikan karena waktu tempuh pendidikan yang dapat
dipersingkat.
·
Waktu untuk meniti karir lebih banyak
Kekurangan Program kelas
Akselerasi
·
Ketika ada di kelas askselerasi, siswa akan didorong untuk berprestasi dalam bidang akademiknya
sehingga mereka kekurangan waktu beraktivitas dengan teman sebaya. Mereka tidak bisa
menikmati masa tumbuh kembangnya dengan baik seperti yang dirasakan teman-teman
lainnya yang tidak ikut dalam program akselerasi.
·
Beban tugas yang terlalu banyak bisa
menjadi tekanan bagi kesehatan mental siswa. Hal ini akan menyebabkan siswa tersebut mudah marah dan frustasi
sehingga hubungan sosial baik dengan teman sebaya maupun orang lain menjadi
tidak baik.
3.
Pandangan saya tentang penggantian peran guru dalam mendidik anak dengan
komputer adalah kurang setuju. Peran
guru sebagai tenaga pendidik tidak hanya mengajarkan materi-materi ajar saja
yang mungkin bisa diwakilkan dengan menggunakan media komputer. Namun untuk
pembelajaran moral, cara ini kurang efektif. Seorang siswa disamping
mendapatkan pembelajaran materi juga harus mendapatkan pembelajaran moral untuk
membentuk karakter baik pada diri siswa tersebut. Apabila peran guru digantikan
oleh suatu tekhnologi canggih seperti komputer bagaimana bisa guru tersebut memberikan
pendidikan moral pada peserta didiknya. Pendidikan moral akan lebih efektif
apabila guru tersebut melakukan pendekatan intens pada setiap siswanya.
Sehingga peran guru disini akan lebih maksimal apabila guru tersebut terjun
langsung dalam kegiatan pembelajaran. Dalam sistem pembelajaran, komunikasi
langsung antara guru dan siswa sangat penting untuk terciptanya hubungan yang
baik antara guru dan siswa tersebut sehingga guru bisa mendalami dan mengetahui
karakter dari masing-masing siswanya. Jika guru tersebut dapat mengetahui
karakter dari masing-masing siswanya maka akan sangat mudah untuk guru tersebut
dalam membimbing dan mengarahkan siswanya ke arah yang baik dan benar. Dengan
begitu akan berakibat terbentuknya anak bangsa yang selain memiliki tingkat
kemampuan intelektual tinggi juga memiliki kualitas moral yang baik. Berdasarkan
uraian diatas sudah sangat jelas bahwa peran guru sebagai tenaga pendidik tidak
sepenuhnya bisa digantikan oleh tekhnologi canggih.
4.
Profil guru ideal yang dapat menjawab tantangan kebutuhan dalam era global.
Guru adalah pelaku perubahan. Gagasan
ini menjadikan guru harus peka dan tanggap terhadap berbagai perubahan,
pembaharuan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sejalan dengan
tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman. Guru ideal adalah dambaan peserta
didik. Guru ideal adalah sosok guru yang mampu untuk menjadi panutan dan selalu
memberikan keteladanan. Ilmunya seperti mata air yang tak pernah habis. Semakin
diambil semakin jernih airnya. Mengalir bening dan menghilangkan rasa dahaga
bagi siapa saja yang meminumnya. Disinilah
tugas guru semestinya harus senantiasa mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan,
meningkatkan kualitas pendidikannya hingga apa yang diberikan kepada peserta
didiknya tidak lagi terkesan ketinggalan zaman. Bahkan tidak sesederhana itu
saja, ciri guru ideal di era globalisasi seperti saat ini perlu tampil sebagai
pendidik, pengajar, pelatih, inovator dan dinamisator secara sekaligus dan
integral dalam mencerdaskan anak didiknya. Sosok guru merupakan hal paling utama bagi keberhasilan suatu sistem
pendidikan. Di tengah kemajuan zaman dan tantangan yang semakin pesat, idealnya
guru harus terus belajar, kreatif mengembangkan diri dan terus menyesuaikan
pengetahuan dan cara mengajarnya dengan penemuan-penemuan kontemporer. Salah satu indikator utama unggul
tidaknya sebuah sekolah adalah ditentukan dari faktor mutu guru. Guru dituntut
memiliki profesionalisme di bidangnya. Artinya guru tidak hanya harus memiliki
pengertahuan yang luas tentang bidang yang diajarnya, namun seluruh komponen yang berkaitan dengan pendidikan
harus ada pada diri para guru itu sendiri. Hal itu pula didasarkan atas asumsi
bahwa persoalan peningkatan mutu pendidikan tentu bertolak pada karakter
seorang pendidik. Oleh sebab itu, semakin banyak guru yang berkualitas di suatu
sekolah, tentu akan semakin berkualitas pulalah sekolah tersebut. Guru diharapkan dapat membekali peserta didiknya sebagai penerus
bangsa ini. Tentunnya dengan melahirkan individu-individu yang tidak hanya
memiliki kemampuan intelektual saja, namun juga mampu menghargai kebenaran,
keadilan, kesejahteraan, perdamainan dan sikap penuh tanggungjawab guna
memasuki era masa depan yang sangat kompetitif dan tiada batas.
5.
Keterkaitan antara kondisi riil/kondisi obyektif berbagai faktor pada suatu
negara dengan mutu pendidikan dapat dijelaskan sbb:
a.
Keberhasilan
pendidikan suatu negara amat bergantung pada faktor idiologi.
Idiologi bangsa indonesia adalah pancasila,
pancasila merupakan pedoman bagi bangsa indonesia dengan 5 silanya sehingga
apabila dalam suatu pendidikan berpegang pada idiologi tersebut maka pendidikan
akan mengalami keberhasilan dalam mencetak anak didik yang kompeten dan sesuai
dengan apa yang telah dicita-citakan bangsa Indonesia.
b.
Keberhasilan
pendidikan suatu negara amat bergantung pada faktor sosial budaya. Faktor
sosial budaya sangat berperan penting dalam keberhasilan pendidikan. Apabila
budaya yang ada merupakan budaya yang baik yang sesuai dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila, maka sangat memungkinkan terjadinya keberhasilan
pendidikan di Indonesia dalam mencetak generasi muda penerus bangsa yang
berkualitas.
c.
Keberhasilan
pendidikan suatu negara amat bergantung pada faktor ekonomi.
Perekonomian yang baik mereupakan salah satu
faktor penting dalam suatu keberhasilan pendidikan. Apabila perekonomian baik
maka tidak ada lagi anak putus sekolah karena kekurangan biaya, sehingga
apabila perekonomian baik seluruh anak di Indonesia akan mengenyam pendidikan.
d.
Keberhasilan
pendidikan suatu negara amat bergantung pada faktor politik.
Apabila politik di
Indonesia bersih, dan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
pasti akan berdampak pula pada keberhasilan mutu pendidikan di Indonesia.
e. Keberhasilan
pendidikan suatu negara amat bergantung pada faktor pertahanan dan keamanan.
Faktor keamanan juga sangat penting dalam mencapai
keberhasilan pendidikan dimana faktor keamanan yang baik lah yang dapat menjaga
anak didik dari suatu tindak kejahatan yang bisa saja dilakukan oleh
orang-orang disekitar anak tersebut.
f.
Keberhasilan
pendidikan suatu negara amat bergantung pada faktor kesehatan.
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam keberhasilan
pendidikan dimana apabila kesehatan terjaga maka dalam menempuh pendidikan akan
sangat maksimal. Sehingga dapat terbentuklah suatu keberhasilan pendidikan
yaitu terciptanya anak didik yang kompeten dan diharapkan mampu menjadi
generasi penerus bangsa yang dapat dibanggakan
0 komentar:
Posting Komentar