BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Perkembangan teknologi
komputer membawa banyak perubahan pada sebuah program aplikasi dan seharusnya
didesain dalam upaya menjadikan teknologi ini mampu memanipulasi keadaan
sesungguhnya. Penekanannya terletak pada upaya yang berkesinambungan untuk
memaksimalkan aktifitas belajar mengajar sebagai interaksi kognitif antara
siswa, materi subjek, dan instruktur (dalam hal ini komputer yang
diprogramkan). Sistem-sistem komputer dapat menyampaikan pembelajaran secara
langsung kepada para siswa melalui cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang
diprogramkan kedalam sistem, inilah yang disebut pengajaran dengan bantuan
komputer.
Kegiatan pembelajaran dengan bantuan komputer atau lebih
dikenal sebagai Computer Based Instruction (CBI) merupakan istilah umum
untuk segala kegiatan belajar yang menggunakan komputer, baik sebagian maupun
secara keseluruhan. (Rahmat Setiadi dan Akhril Agus 2000 :3 ).
Pembelajaran Berbasis Komputer (CBI) adalah sebuah konsep baru yang sampai saat ini banyak jenis desain dan implementasinya, tentunya dalam dunia pendidikan dan pembelajaran. Kondisi ini muncul sebagai wujud nyata dari globalisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apa
maksud dari komputer sebagai Media pembelajaran itu?
2. Apa saja Bentuk-bentuk Penggunaan Komputer Untuk
Pembelajaran?
3. Bagaiaman Pemanfaatan Internet Dalam
Pembelajaran?
1.3
Tujuan
1. Untuk
mengetahui maksud dari komputer sebagai Media pembelajaran.
2. Untuk mengetahui Bentuk-bentuk Penggunaan Komputer dalam
Pembelajaran.
3. Untuk mengetahui Pemanfaatan Internet Dalam
Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Komputer Sebagai
Media Pembelajaran
Komputer
merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang segera
terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh siswa. Lebih dari itu, komputer memiliki
kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan.
Perkembangan teknologi yang pesat saat ini telah memungkinkan komputer memuat
dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya.
Saat ini teknologi komputer tidak
lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata (word
processor) tetapi juga sebagai sarana belajar multimedia yang memungkinkan
mahasiswa membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian
multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang
mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa
teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan
tampilan yang dapat mengkombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan
pesan, komputer dapat dirancang dan digunakan sebagai media teknologi yang
efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi perkuliahan yang relevan
misalnya rancangan grafis dan animasi.
Multimedia berbasis komputer dapat
pula dimanfaatkan sebagai sarana dalam melakukan simulasi untuk melatih
keterampilan dan kompetensi tertentu. Misalnya, penggunaan simulator kokpit
pesawat terbang yang memungkinkan mahasiswa dalam akademi penerbangan dapat
berlatih tanpa menghadapi risiko jatuh. Contoh lain dari penggunaan multimedia
berbasis komputer adalah tampilan multimedia dalam bentuk animasi yang
memungkinkan mahasiswa pada jurusan eksakta, biologi, kimia, dan fisika melakukan
percobaan tanpa harus berada di laboratorium.
Perkembangan teknologi komputer saat
ini telah membentuk suatu jaringan (network) yang dapat memberi
kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan sumber belajar secara luas.
Jaringan komputer berupa internet dan web telah membuka akses
bagi setiap orang untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan terkini dalam
bidang akademik tertentu. Diskusi dan interaksi keilmuan dapat terselenggara
melalui tersedianya fasilitas internet dan web di kampus.
Penggunaan internet dan web tidak
hanya dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kegiatan akademik
mahasiswa tapi juga bagi dosen. Internet dan web dapat memberi kemungkinan bagi
dosen untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan dalam mata kuliah yang
menjadi bidang ampuannya. Melalui penggunaan internet dan web, dosen akan
selalu siap mengajarkan ilmu pengetahuan yang mutakhir kepada mahasiswa. Hal
ini tentu saja menuntut kemampuan dosen itu sendiri untuk selalu giat mengakses
website dalam bidang yang menjadi keahliannya. Hal ini sejalan dengan definisi
Pannen (2003) mengenai media dan teknologi pembelajaran di sekolah dalam arti
luas yang mencakup perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software),
dan sumberdaya manusia (humanware) yang dapat digunakan untuk memperkaya
pengalaman belajar mahasiswa.
2.2 Bentuk-Bentuk
Penggunaan Komputer Untuk Pembelajaran
Media dalam
pembelajaran memiliki fungsi sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang
disampaikan guru. Media juga berfungsi untuk pembelajaran individual dimana
kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola bermedia).
Beberapa bentuk penggunaan komputer media yang dapat digunakan dalam
pembelajaran meliputi:
1.
Penggunaan Multimedia
Presentasi.
Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan
materi-materi yang sifatnya teoritis, digunakan dalam pembelajaran klasikal
dengan group belajar yang cukup banyak di atas 50 orang. Media ini cukup
efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan pancar
cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti
teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian,
sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat
mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, auditrif maupun kinestetik. Hal
ini didukung oleh teknologi perangkat keras yang berkembang cukup lama, telah
memberikan kontribusi yang sangat besar dalam kegiatan presentasi, Saat ini
teknologi pada bidang rekayasa komputer menggantikan peranan alat presentasi
pada masa sebelumnya. Penggunaan perangkat lunak perancang presentasi seperti
Microsoft power point yang dikernbangkan oleh Microsoft inc" Corel presentation
yang dikernbangkan oleh Coral inc" hingga perkernbangan terbaru perangkat
lunak yang dikernbangkan Macromedia inc, yang mengembangkan banyak sekali jenis
perangkat lunak untuk mendukung kepentingan tersebut.
Berbagai perangkat lunak yang memungkinkan presentasi dikemas
dalam bentuk multimedia yang dinamis dan sangat menarik. Perkembangan perangkat
lunak tersebut didukung oleh perkembangan sejumlah perangkat keras
penunjangnya. Salah satu produk yang paling banyak mernberikan pengaruh dalam
penyajian bahan presentasi digital saat ini adalah perkernbangan monitor, kartu
video, kartu audio serta perkernbangan proyektor digital (digital image
projector) yang memungkinkan bahan presentasi dapat disajikan secara digital
untuk bermacam-macam kepentingan dalam berbagai kondisi dan situasi, serta
ukuran ruang dan berbagai karakteristik audience. Tentu saja hal ini
menyebabkan perubahan besar pada trend metode presentasi saat ini, dan dapat
dimanfaatkan untuk mengajarkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

CD interaktif dapat digunakan pada pembelajaran di SD sebab
cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa terutama komputer. Sifat media
ini selain interaktif juga bersifat multi media terdapat unsur-unsur media
secara lengkap yang meliputi sound, animasi, video, teks dan grafis.
Beberapa model multimedia interaktif di antaranya :
1.
Model Drill: Model drills dalam
CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang bertujuan
memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan
tiruan-tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
2.
Model Tutorial: Program CBI
tutorial dalam merupakan program pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan perangkat lunak berupa program komputer yang
berisi materi pelajaran. Metode Tutorial dalam CAI pola dasarnya mengikuti
pengajaran Berprograma tipe Branching dimana informasi/mata pelajaran disajikan
dalam unit – unit kecil, lalu disusul dengan pertanyaan. Respon siswa
dianalisis oleh komputer ( Diperbandingkan dengan jawaban yang diintegrasikan
oleh penulis program ) dan umpan baliknya yang benar diberikan. (Nana Sudjana
& Ahmad Rivai:139). Program ini juga menuntut siswa untuk mengaplikasikan
ide dan pengetahuan yang dimilikinya secara langsung dalam kegiatan
pembelajaran.
3.
Model Simulasi: Model simulasi
dalam CBI pada dasarnya merupakan salah satu starategi pembelajaran yang
bertujuan memberikan pengalaman belajar yang lebih kongkrit melalui penciptan
tiruan – tiruan bentuk pengalaman yang mendekati suasana yang sebenarnya.
4.
Model Games: Model permainan ini
dikembangkan berdasarkan atas “pembelajaran menyenangkan”, di mana peserta
didik akan dihadapkan pada beberapa petunjuk dan aturan permainan. Dalam
konteks pembelajaran sering disebut dengan Instructional Games (Eleanor.L
Criswell, 1989:20)
Pada umumnya tipe penyajian yang banyak digunakan adalah
“tutorial”. Tutorial ini membimbing siswa secara tuntas menguasai materi dengan
cepat dan menarik. Setiap siswa cenderung memiliki perbedaan penguasaan materi
tergantung dari kemampuan yang dimilikinya. Penggunaan tutorial melalui CD
interaktif lebih efektif untuk mengajarkan penguasaan Software ke pada siswa
dibandingkan dengan mengajarkan hardware.Misalnya tutorial Microsoft Office
Word, Access, Excel, dan Power Point. Kelebihan lain dari CD interaktif ini
adalah siswa dapat belajar secara mandiri, tidak harus tergantung kepada
guru/instruktur. Siswa dapat memulai belajar kapan saja dan dapat mengakhiri
sesuai dengan keinginannya. Selain itu, materi-materi yang diajarkan dalam CD
tersebut dapat langsung dipraktekan oleh siswa terhadap siftware tersebut.Terdapat
juga fungsi repeat, bermanfaat untuk mengulangi materi secara berulang-ulang
untuk penguasaan secara menyeluruh.
3.
Video Pembelajaran
Selain CD interaktif, video termasuk media yang dapat
digunakan untuk pembelajaran di SD. Video ini bersifat interaktif-tutorial
membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Siswa juga
dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktek sesuai yang diajarkan dalam
video. Penggunaan CD interaktif di SD cocok untuk mengajarkan suatu proses. Misalnya
cara penyerbukan pada tumbukan, teknik okulasi, pembelahan sel, proses
respirasi dan lain-lain.
2.3 Pemanfaatan Internet Dalam Pembelajaran
Internet, singkatan dari
interconection and networking, adalah jaringan informasi global, yaitu “ the
largest global network of computers, that enables people throughout the world
to connect with each other¨. Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R.
Licklider dari MIT (Massachusetts Institute Technology) pada bulan Agustus
1962.
Untuk dapat menggunakan internet
diperlukan sebuah komputer (memory minimal 4 mega), harddisk yang cukup, modem
(berkecepatan minimal 14.400), sambungan telepon (multifungsi : telepon,
faksimile, dan internet), ada program Windows, dan sedikit banyak tahu cara
mengoperasikannya. Selanjutnya hubungi provider terdekat. Andaikan semua
prasyarat tadi tidak dimiliki, cukup mendatangi warnet (warung internet)
terdekat yang banyak terdapat di kota-kota besar, kita dapat mengakses
situs-situs apa saja sesuai dengan kebutuhan kita. Internet disebut juga media
massa kontemporer, karena memenuhi syarat-syarat sebagai sebuah media massa,
seperti antara lain : ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen, dan anonim serta melewati media cetak atau elektronik, sehingga
pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat oleh
khalayaknya.
Pemanfaatan internet sebagai
media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri. “Through
independent study, students become doers, as well as thinkers” (Cobine, 1997).
Para siswa dapat mengakses secara online dari berbagai perpustakaan, museum,
database, dan mendapatkan sumber primer tentang berbagai peristiwa sejarah,
biografi, rekaman, laporan, data statistik, (Gordin et. al., 1995). Informasi
yang diberikan server-computers itu dapat berasal dari commercial businesses
(.com), goverment services (.gov), nonprofit organizations (.org),
educational institutions (.edu), atau artistic and cultural groups (.arts).
Siswa dapat berperan sebagai
seorang peneliti, menjadi seorang analis, tidak hanya konsumen informasi saja.
Mereka menganalisis informasi yang relevan dengan pembelajaran dan melakukan
pencarian yang sesuai dengan kehidupan nyatanya (real life) Siswa dan guru
tidak perlu hadir secara fisik di kelas (classroom meeting), karena siswa dapat
mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran serta ujian
dengan cara mengakses jaringan komputer yang telah ditetapkan secara online.
Siswa juga dapat belajar bekerjasama (collaborative) satu sama lain. Mereka
dapat saling berkirim e-mail (electronic mail) untuk mendiskusikan bahan ajar
Kemudian, selain mengerjakan tugas-tugas pembelajaran dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru siswa dapat berkomunikasi dengan
teman sekelasnya(classmates). Memungkinkan pihak berkepentingan (orang
tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses pembelajaran,
dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan siswa secara on-line.
Perkembangan/kemajuan teknologi
internet yang sangat pesat dan merambah ke seluruh penjuru dunia telah
dimanfaatkan oleh berbagai negara, institusi, dan ahli untuk berbagai
kepentingan termasuk di dalamnya untuk pendidikan/ pembelajaran. Berbagai
percobaan untuk mengembangkan perangkat lunak (program aplikasi) yang dapat
menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan/pembelajaran terus dilakukan.
Perangkat lunak yang telah dihasilkan akan memungkinkan para pengembang
pembelajaran (instructional developers) bekerjasama dengan ahli materi (content
specialists) mengemas materi pembelajaran elektronik (online learning
material). Pembelajaran melalui internet di Sekolah Dasar dapat diberikan
dalam beberapa format (Wulf, 1996), di antaranya adalah: (1) Electronic mail
(delivery of course materials, sending in assignments, getting and giving
feedback, using a course listserv., i.e., electronic discussion group, (2)
Bulletin boards/newsgroups for discussion of special group, (3) Downloading of
course materials or tutorials, (4) Interactive tutorials on the Web, dan (5)
Real time, interactive conferencing using MOO (Multiuser Object Oriented)
systems or Internet Relay Chat.
Setelah bahan pembelajaran
elektronik dikemas dan dimasukkan ke dalam jaringan sehingga dapat diakses
melalui internet, maka kegiatan berikutnya yang perlu dilakukan adalah
mensosialisasikan ketersediaan program pembelajaran tersebut agar dapat
diketahui oleh masyarakat luas khususnya para calon peserta didik. Para guru
juga perlu diberikan pelatihan agar mereka mampu mengelola dengan baik
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran melalui intenet. Karakteristik/potensi
internet sebagaimana yang telah diuraikan di atas tentunya masih dapat
diperkaya lagi dengan yang lainnya. Namun, setidak-tidaknya ketiga
karakteristik/potensi internet tersebut dipandang sudah memadai sebagai dasar
pertimbangan untuk penyelenggaraan kegiatan pembelajaran melalui internet.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Komputer merupakan jenis media yang secara
virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang
dilakukan oleh siswa.
Perkembangan
teknologi komputer saat ini telah membentuk suatu jaringan (network)
yang dapat memberi kemungkinan bagi siswa untuk berinteraksi dengan sumber
belajar secara luas.
Bentuk-bentuk aplikasi komputer
sebagai media diantaranya : (1) multimedia presentasi, (2) CD Multimedia
interaktif, (3). Video pembelajaran.
Internet dapat digunakan sebagai
media pembelajaran dalam beberapa format (Wulf, 1996), di antaranya adalah: (1)
Electronic mail (delivery of course materials, sending in assignments, getting
and giving feedback, using a course listserv., i.e., electronic discussion
group, (2) Bulletin boards/newsgroups for discussion of special group, (3)
Downloading of course materials or tutorials, (4) Interactive tutorials on the
Web, dan (5) Real time, interactive conferencing using MOO (Multiuser Object
Oriented) systems or Internet Relay Chat.
3.2 Saran
Penggunaan Media
Pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar memang sangat penting agar
kegiatan pembelajaran dapat berlangsung lebih efektif. Untuk itu, bagi calon
pendidik sangat diperlukan pemahaman yang cukup dalam menggunakan media
pembelajaran tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar