Pages

Labels

Senin, 06 Juni 2016

Pengaruh budaya asing di indonesia mengakibatkan lemahnya ketahanan nasional di bidang sosial-budaya

BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Salah satu bentuk Ketahanan Nasional yang sangat berpengaruh yaitu dalam bidang sosial budaya. Pengertian sosial budaya mengandung makna sosial dan budaya. Sosial dalam arti masyarakat atau kemasyarakatan berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem hidup bersama atau hidup bermasyarakat dari orang atau sekelompok orang yang di dalamnya sudah tercakup struktur, organisasi, nilai sosial, dan aspirasi hidup serta cara mencapainya. Arti budaya, kultur atau kebudayaan adalah cara atau sikap hidup manusia dalam hubungannya secara timbal balik dengan alam dan lingkungan hidupnya yang didalamnya sudah tercakup pula segala hasil dari cipta, rasa, karsa, dan karya, baik yang fisik materiil maupun yang psikologis, idiil dan spiritual. Menurut para ahli antropologi, masyarakat tak mungkin ada tanpa kebudayaan, sebaliknya kebudayaan tak mungkin ada tanpa adanya masyarakat.
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaan Indonesia yang sangat beranekaragam tersebut menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Namun pada kenyataannya, untuk mempertahankan budaya asli Indonesia dari pengaruh budaya asing terlampau sulit sebab kebanyakan rakyat Indonesia lebih menyukai budaya asing yang sangat bertentangan dengan budaya asli Indonesia. Terhadap ancaman inilah bangsa Indonesia harus waspada dan harus memiliki Ketahanan Nasional dibidang sosial budaya. Sadar akan besarnya bahaya tersebut, pemerintah telah menetapkan kebijaksanaan, yang oleh Presiden Soeharto dalam pidatonya 12 Maret 1973 dikatakan : “Pemerintah juga telah dan selalu mengambil langkah-langkah yang perlu untuk mengamankan kehidupan Pancasila dengan meningkatkan ketahanan sosial budaya seperti : memberikan keleluasaan dan menjamin pengembangan kehidupan beragama, mengintensifkan kegiatan-kegiatan gerakan pramuka, mencegah dan mengambil tindakan akan masuknya pengaruh kebudayaan asing yang bertentangan dengan jiwa pancasila dan lain-lain”.

1.2         Rumusan Masalah
1.      Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melestarikan budaya asli Indonesia.
2.      Pengaruh budaya Asing di Indonesia mengakibatkan lemahnya ketahanan nasional di bidang Sosial-budaya.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
(LANDASAN TEORI)

2.1         Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melestarikan budaya asli Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Keanekaragaman budaya inilah yang harus dilestarikan oleh seluruh Rakyat Indonesia. Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan aneka ragam kekayaan lainnya. Semua yang dimiliki Indonesia tentu menjadi kebanggaan rakyatnya yang jumlahnya ratusan juta berjajar di pulau - pulau.
Budaya merupakan hasil dari budi dan daya manusia di suatu wilayah. Budaya menunjukan harkat dan martabat suatu masyarakat atau negara. Semakin tinggi nilai budaya yang dimiliki suatu negara, maka harkat dan martabat suatu negara itu makin tinggi pula. Intinya budaya menunjukan identitas suatu bangsa. Masing-masing bangsa atau negara mempunyai budaya yang berbeda-beda. Masing-masing suku bangsa membangun dan mengembangkan kebudayaannya melalui berbagai pengalam sejarah yang dimilikinya, melalui kemampuan adaptasi terhadap lingkungannya, dan melalui pengetahuan yang dimilikinya. Dengan demikian kebudayaan suku bangsa berkembang dari waktu ke waktu sesuai perkembangan zaman.

Pada dasarnya rakyat indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan budaya Indonesia. Indonesia sangat kaya akan budaya, fakta ini tidak bisa disangkal lagi oleh siapapun. Dalam hal ini peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk ikut menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia. Salah satu peran pemerintah dalam pelestarian kebudayaan dengan membuat Undang-undang kebudayaan dalam UU No. 5 Tahun 1992 tentang Benda dan Cagar Budaya yang berbunyi :
"Bahwa benda cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, sehingga pcrlu dilindungi dan dilestarikan demi pemupukan kesadaran jatidiri bangsa dan kepentingan nasional".
Masyarakat Indonesia kurang memahami bagaimana pentingnya melestarikan kebudayaan asli Indonesia sehingga mereka mengabaikan, bersikap acuh, dan menganggap bahwa budaya itu tidak penting. Mereka hanya sibuk dengan urusan mereka masing-masing yang sebagian besar sibuk dengan budaya asing yang mereka kagumi. Mereka beranggapan bahwa budaya asing sangat menarik dan modern sehingga mereka melupakan dan mengabaikan budaya asli Indonesia.
Menurut Koentjaraningrat, agar suatu kebudayaan Nasional dapat didukung oleh sebagian besar dari warga suatu negara, maka sebagai syarat mutlak, yaitu sifatnya harus khas dan harus dapat dibanggakan oleh warga negara yang mendukungnya. Hal ini perlu karena suatu kebudayaan nasional harus dapat memberi Identitas kepada warga tersebut.
Bepegang pada pendapat Koentjaraningrat diatas, sebenarnya budaya yang ada di Indonesia patut untuk dibanggakan. Karena apa? Budaya yang ada di Indonesia sangat beraneka ragam macamnya, dan semua budaya itu menggambarkan ciri khas yang cukup kuat bagi keberadaan bangsa Indonesia itu sendiri. Negara lain pun juga banyak yang beranggapan bahwa budaya di Indonesia sangat beraneka ragam. Budaya indonesia sangat bagus dan patut untuk di contoh.
Dimata dunia, Indonesia dikenal sebagai bangsa dan negara yang menjunjung tinggi adab ketimuran yang sangat baik. Tetapi kebanyakan masyarakat Indonesia kurang peduli untuk melestarikan budaya sendiri. padahal kita tahu budaya indonesia itu sangat terkenal di mata dunia sebagai negara yang memiliki kebudayaan yang anggun dan sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan.
Kurangnya kesadaran Masyarakat terhadap budaya asli Indonesia merupakan suatu permasalahan yang cukup memprihatinkan dan perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, karena jika bukan rakyat Indonesia sendiri yang melestarikan budaya asli Indonesia, lalu siapa lagi? Budaya Indonesia yang terkenal sangat menjunjung tinggi nilai moral dan adat istiadat sebenarnya sangat bagus dalam pembentukan moral bagi  rakyat indonesia.  Karena budaya asli Indonesia itu berlandaskan nilai-nilai luhur pancasila yang sangat bagus dalam pembentukan moral anak bangsa.
Dalam mewujudkan kebudayaan Nasional, bangsa Indonesia menghadapi banyak tantangan, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Secara umum, dapat dikatakan bahwa tantangan Internal adalah hambatan-hambatan dari dalam kebudayaan kita sendiri, seperti kurang pedulinya rakyat indonesia terhadap budaya Indonesia itu sendiri. Hal  itulah yang melemahkan pertumbuhan dan perkembangan budaya di Indonesia. Sedangkan tantangan eksternal itu berupa pengaruh nilai-nilai kebudayaan asing, terutama yang berasal dari negara-negara industri maju, yang dewasa ini semakin tak terbendung.

2.2         Pengaruh budaya Asing di Indonesia mengakibatkan lemahnya ketahanan nasional di bidang Sosial-budaya
Indonesia adalah sebuah negara yang sangat majemuk bila dibandingkan dengan negara lainnya didunia. Kemajemukan ini terlihat dari adanya berbagai suku bangsa yang mendiami pulau-pulau kecil dan besar. Diperkirakan terdapat lebih dari 500 suku bangsa yang yang mendiami wilayah Indonesia. Masing-masing suku bangsa yang mendiami wilayah tertentu membangun dan mengembangkan kebudayaan mereka serta memperlihatkan identitas atau jati diri mereka sebagai pendukung kebudayaan.
Tidak ada kebudayaan yang bersifat statis. Setiap individu, dan setiap generasi melakukan penyesuaian-penyesuaian dengan semua desain kehidupannya sesuai dengan kepribadian mereka dan sesuai dengan tuntutan zamannya. Terkadang diperlukan banyak penyesuaian, dan banyak tradisi masa lampau ditinggalkan, karena tidak sesuai dengan tuntutan zaman baru. Generasi baru tidak hanya mewarisi suatu edisi kebudayaan baru, melainkan suatu versi kebudayaan yang direvisi.
Kebudayaanpun mengalami perubahan. Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau suatu bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain di tempat lain. Pengadopsian elemen-elemen kebudayaan yang bersangkutan dimungkinkan oleh apa yang disebut difusi, yakni proses persebaran unsur-unsur kebudayaan dari masyarakat satu ke masyarakat lainnya. Perubahan Kebudayaan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsi budaya luar untuk diterapkan dan menggantikan budaya yang ada di Indonesia.
Ketika kebudayaan lokal dikembangkan sebagai bagian dari kebudayaan nasional, kebudayaan global melanda dunia tanpa hambatan. Kebudayaan global yang menyebar ke berbagai penjuru tanpa dinding tersebut tentu berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Seseorang dapat dengan mudah mengadopsi nilai-nilai yang ditawarkan oleh kebudayaan global.
Dalam era globalisasi, yang terjadi bukan saja penyebaran budaya dari negara maju ke negara berkembang namun juga terjadi penaklukkan budaya dari negara berkembang. Dalam hal ini kebudayaan nasional dan daerah mengalami tantangan: (1) bagaimana mengembangkan sistem kebudayaan yang membuatnya mampu bersaing dalam kompetisi global, (2) Bagaimana agar penyebaran, intervensi, bahkan penaklukkan budaya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan.
Salah satu akibat dari adanya globalisasi yaitu masuknya Budaya asing ke Indonesia, peristiwa ini turut mengubah perilaku dan kebudayaan Indonesia, baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke barat-baratan (westernisasi). Dari sekian banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia, yang paling kuat pengaruhnya terhadap Indonesia yaitu budaya barat. “Barat” sesuai dengan namanya, merupakan produk perkembangan di bilangan barat dunia yang menekankan individualitas dan kebebasan. Sementara Indonesia merupakan bagian bangsa timur yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila dengan menekankan aspek kesopanan dan kebudayaan yang anggun.
Budaya barat dalam hal cara berpikir dan hidupnya lebih terpikat oleh kemajuan material dan hidup bebas sehingga tidak cocok dengan cara berpikir untuk meninjau makna dunia dan makna hidup. Budaya barat hidup dalam dunia teknis dan ilmiah, maka filsafat tradisional dan pemahaman agama muncul sebagai suatu sistemik ide-ide abstrak tanpa hubungan dengan yang nyata dan praktek hidup. Akibatnya, pengaruhnya atas hidup dan pikiran orang makin berkurang karena budaya barat mengunggulkan cara berpikir analitis rasional. Maka mereka mengaggap pikiran nilai-nilai hidup yang meminta kepekaan hati sebagai sesuatu yang subjektif dan tidak bermutu (Theo Huijbers, 1986). Menurut To Thi Anh (1975) ada tiga nilai penting yang mendasari semua nilai di budaya barat yakni martabat manusia, kebebasan, dan teknologi.
Pada dasarnya Negara Indonesia cenderung menganut budaya timur yang segala bentuk budayanya banyak bersumber dari ajaran agama. Selain itu juga banyak mengutamakan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dalam hal ini sudah sangat jelas bahwa ada banyak hal yang bertentangan antara budaya Indonesia yang menganut budaya Timur dan budaya asing salah satunya budaya barat tersebut. Budaya barat sangat berbeda dengan budaya Indonesia, dan perbedaan itulah yang patut kita waspadai.
Budaya yang ada di Indonesia berpegang teguh pada nilai-nilai luhur Pancasila. Pancasila dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yang meliputi eksistensi manusia Indonesia, dapat berfungsi sebagai etos kebudayaan nasional. Pancasila sebagai etos kebudayaan Indonesia harus di realisasikan dalam kehidupan sehari-hari. dalam hal ini pancasila berfungsi sebagai kebudayaan normatif yang akan menjelma berupa personalisasi. Personalisasi tersebut merupakan kebudayaan nasional yang meliputi konsep kepribadian nasional dan identitas nasional.
Kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia merupakan kehidupan yang menyangkut aspek kemasyarakatan dan kebudayaan yang di jiwai oleh falsafah dasar pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila adalah nilai yang digali dari nilai-nilai luhur yang ada dalam diri bangsa Indonesia. Karena itu, titik sentral kebudayaan adalah terletak pada potensi sumber daya manusia nya. Kebudayaan nasional harus memudahkan proses mempertinggi derajat dan martabat bangsa Indonesia.
Sistem sosial budaya mencerminkan hasil cipta, rasa, dan karya insan Indonesia yang berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang berproses menuju terwujudnya kualitas manusia Indonesia dan kualitas masyarakat Indonesia yang maju dalam suasana tenteram dan sejahtera. Selain itu, sistem sosisl budaya Indonesia berorientasi pada manusia dengan menempatkanya sebagai subjek, objek dan tujuan kehidupan masyarakat dan negara.
Masalahnya yaitu, kita tahu bahwa pada saat ini budaya barat sangat digemari mayoritas masyarakat Indonesia, sehingga sedikit demi sedikit mereka melupakan Budaya Asli Indonesia. Sedikit demi sedikit mereka juga menghilangkan kebiasaan dan kebudayaan asli indonesia dari kehidupan mereka dan menggantikannya dengan budaya barat yang mereka gemari. Adanya budaya barat yang masuk di Indonesia sangat berpengaruh bagi kehidupan negara Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Namun meskipun memiliki pengaruh positif, jika budaya barat terlalu banyak di adopsi oleh rakyat Indonesia saat ini, maka hal itu akan sangat membahayakan ketahanan Nasional di Indonesia. Budaya barat boleh digunakan masyarakat Indonesia asal jangan meninggalkan budaya asli Indonesia itu sendiri. Meskipun kita mengadopsi budaya barat, namun Budaya Indonesia harus tetap dijadikan sebagai budaya utama kita dan digunakan sebagai acuan dalam mengadopsi budaya barat. Jangan mengadopsi budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya asli Indonesia. Sedangkan  budaya barat hanya dijadikan sebagai budaya tambahan untuk mengikuti arus modernisasi namun harus tetap sesuai dengan nilai-nilai luhur pancasila serta tidak menghilangkan ciri khas dari budaya asli Indonesia itu sendiri.
Koentjaraningrat berpendapat bahwa : “pembangunan kebudayaan nasional Indonesia perlu berorientasi ke zaman nenek moyang bangsa Indonesia yang telah lampau, tetapi juga ke zaman sekarang karena kebudayaan perlu memberi kemampuan kepada bangsa Indonesia untuk menghadapi peradaban dunia masa kini”. Pendapat ini berarti bahwa pembangunan kebudayaan Indonesia itu dapat disesuaikan dengan kemajuan zaman (mengikuti perkembangan zaman) namun demikian, harus tetap mempertahankan jati diri kebudayaan Indonesia.
Untuk menjawab tantangan global dalam budaya diatas maka budaya daerah harus bersifat terbuka. Yaitu mampu beradaptasi dan menyesuaikan dengan tuntutan global, namun tetap berakar pada nilai-nilai dan moral budaya asli. Nilai-nilai positif budaya global diadaptasikan dengan nilai-nilai positif budaya kita, sehingga kepribadian bangsa kita tetap tegak tetapi memiliki nuansa global yang positif.
Apabila budaya asli Indonesia dapat di jaga dengan baik oleh masyarakat Indonesia itu sendiri, maka Indonesia akan di pandang sebagai negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal. Namun sebaliknya, .Jika Berkembangnya budaya asing di Indonesia terlalu berlebihan maka bukan tidak mungkin hal tersebut dapat mengakibatkan Lunturnya budaya Indonesia dan berakibat buruk terhadap ketahanan nasional negara Indonesia di bidang Sosial-budaya.
Budaya indonesia merupakan salah satu ciri khas dan identitas Indonesia yang harus dilestarikan, apabila budaya indonesia itu luntur dan terabaikan, maka berarti identitas negara Indonesia juga akan luntur. Jika hal ini terjadi terus menerus, bukan tidak mungkin bahwa lama kelamaan Identitas yang menjadi ciri khas Indonesia akan hilang. Hal itu akan berakibat buruk terhadap negara Indonesia itu sendiri yaitu melemahnya Ketahanan Nasional dibidang sosial-budaya.
Bukan tidak mungkin jika Masyarakat Indonesia sendiri tidak peduli dengan budaya asli Indonesia, maka akan ada pihak-pihak tertentu yang berusaha mengklaim atau menjadikan budaya asli Indonesia sebagai budaya asli dari mereka. Jika hal itu terjadi, bukankah kita sendiri yang rugi? Kekayaan budaya kita terancam, Identitas negara kita terancam, dan ciri khas keberadaan negara kita juga terancam. Bukankah itu semua merupakan dampak buruk yang sebisa mungkin harus kita cegah? Suatu budaya merupakan identitas negara, menjaga identitas negara merupakan salah satu bentuk dari ketahanan nasional suatu negara. Jika kita tidak bisa menjaga identitas negara kita, maka berarti ketahanan nasional kita tidak berfingsi dengan baik dan akan sangat berdampak buruk terhadap keberadaan Indonesia itu sendiri dimata dunia.

 BAB III
PEMBAHASAN

3.1    Tidak Adanya Upaya Masyarakat dalam Melestarikan Budaya Nasional
          Ketika kita mendengar kata budaya, maka yang  terlintas terpikir dibenak kita adalah keanekaragaman seni seperti tari-tarian daerah, lagu daerah, dan rumah adat yang sangat beranekaragam di negara Indonesia ini. Pada dasarnya budaya bukan hanya berupa keanekaragaman seni saja, tetapi semua kebiasaan, perilaku, dan cara hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu kebudayaan Indonesia.
          Budaya menunjukan harkat dan martabat suatu masyarakat atau negara. Semakin tinggi nilai budaya yang dimiliki suatu negara maka harkat dan martabat suatu negara itu makin tinggi pula. Intinya budaya menunjukan identitas suatu bangsa. Masing-masing bangsa atau negara mempunyai budaya yang berbeda-beda. 
          Perubahan Kebudayaan itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan di dalam masyarakat yang memiliki budi atau akal pikiran dimana  adanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi terhadap fungsinya bagi kehidupan masyarakat. Secara lebih rinci, banyak hal-hal yang dapat kita pelajari tentang definisi kebudayaan. Yaitu bagaimana cara pandang kita terhadap kebudayaan, serta bagaimana cara untuk menerapkan kebudayaan yang  sudah berjalan seiringnya waktu.
     Pada UU No.5 tahun 1992  sangat jelas dikatakan bahwa "Benda cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa yang penting artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, sehingga pcrlu dilindungi dan dilestarikan demi pemupukan kesadaran jatidiri bangsa dan kepentingan nasional". Disini ditekankan bahwa pelestarian kebudayaan nasional adalah salah satu upaya untuk menunjukkan jati diri suatu bangsa.
Tetapi pada kenyataannya, saat ini rakyat Indonesia sedikit demi sedikit mulai melupakan dan mengabaikan dudaya asli Indonesia. Khusunya bagi anak remaja jaman sekarang bahkan sebagian besar dari mereka tidak mengenal budaya asli Indonesia. Contohnya saja yaitu : Para remaja jaman sekarang lebih gemar dengan tari-tarian dance modern yang biasanya banyak ditampilakan di berbagai event. Kegemaran mereka terhadap dance modern mengakibatkan ketidak ingin tahuan mereka terhadap tari-tarian tradisional yang ada di Indonesia. Mereka sama sekali tidak menyadari bahwa tari tradisional itu merupakan salah satu kekayaan budaya bangsa yang harus dilestarikan keberadaannya. Minat mereka terhadap budaya-budaya asli Indonesia sangat rendah. Sehingga secara perlahan-lahan mereka telah menghilangkan jati diri bangsa.
Pengaruh budaya barat memang sangat dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Bahkan salah satunya berdampak pada kebiasaan mereka dalam hidup bermasyarakat. Sebelum budaya barat menjamur di kalangan masyarakat Indonesia, dulu mereka sangat menjunjung tinggi nilai kesopanan dan kasih sayang sesama manusia. Tetapi saat ini, keadaannya berubah 1800. Contohnya saja yang banyak terjadi saat ini yaitu Maraknya tawuran antar pelajar, hilangnya sopan santun dan rasa saling menghargai, kebiasaan pulang malam bahkan pagi, dan masih banyak lagi lainnya. Hal yang seperti itu sering terjadi di lingkungan masyarakat Indonesia terutama di daerah perkotaan. Hal seperti sudah menjadi ikon yang melekat pada generasi muda saat ini.
          Seperti inilah kesadaran budaya masyarakat Indonesia saat ini yang hanya memikirkan kepentingan dirinya dan kesenangannya sendiri dengan tidak memikirkan dampak akibat dari itu semua terhadap kebudayaan bangsanya. Sesuatu hal yang tidak patut menjadi panutan dan menjadi sebuah kebiasaan yang wajar untuk dilakukan didalam masyarakat sehingga menjadi budaya yang secara tidak sengaja di terapkan dapat menghancurkan budaya asli Indonesia itu sendiri.
          Masyarakat Indonesia terlalu sibuk dengan diri mereka sendiri dan kehidupan mereka sendiri sehingga tidak memperhatikan lagi bahkan tidak mau untuk melestarikan budayanya sendiri karena merasa bahwa kebudayaan tersebut merupakan sesuatu yang hanya perlu dilestarikan oleh orang-orang yang sudah tua dan kuno saja, padahal penting adanya generasi muda saat ini untuk turut serta melestarikan budayanya tersebut sehingga nantinya dapat dikenalkan ke generasi selanjutnya.
          Keanekaragaman Budaya lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara untuk belajar atau hanya sekedar ingin tahu tentang kebudayaan Indonesia yang mereka anggap sangat unik dan menarik, sehingga pemerintah Indonesia banyak mejadikan budaya Indonesia ini sebagai kegiatan pariwisata yang digemari oleh turis-turis mancanegara.
          Untuk mempertahankan dan melestarikan budaya asli Indonesia memang sangat dibutuhkan kesadaran yang kuat dari seluruh masyarakat Indonesia itu sendiri. Tidak hanya mengakui tetapi harus ikut serta dalam pelestarian budaya. Dari kesadaran itulah akan muncul upaya-upaya menjaga, melindungi budaya asli daerah sehingga akan tetap utuh dan tetap menjadi ciri khas dan Identitas dari bangsa Indonesia.
          Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa. Kesatuan budaya lokal yang   dimiliki Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara Indonesia. Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar budaya bangsa tetap kokoh.
          Namun pada kenyataannya, kesadaran masyarakat Indonesia dalam melestarikan budaya asli Indonesia sangat minim Contoh realnya saat ini yaitu Perkembangan kecintaan pada budaya sendiri pada generasi muda masa kini sudah mulai pudar. generasi muda Indonesia lebih memilih budaya asing disebabkan kurangnya perhatian dari masyarakat untuk terus mempertahankan nilai-nilai tradisional dalam kehidupan. Pendapat yang menyatakan bahwa budaya tradisional dianggap kolot seakan disetujui oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Inilah yang mengikis budaya tradisional dan akhirnya malah dilupakan oleh masyarakat Indonesia.
          Kurangnya kesadaran dalam masyarakat untuk melestarikan budaya asli Indonesia tentu saja bisa menjadi hal yang sangat fatal karena kelestarian akan budaya itu lama kelamaan akan hilang dan tergeser dengan seiringnya waktu. Masyarakat Indonesia telah banyak dipengaruhi oleh kebudayaan–kebudayaan luar atau kebudayaan asing yang dapat menjadikan mereka lupa serta menghilangkan kebudayaan asli Indonesia sendiri.
          Sangat disayangkan apabila peristiwa ini terus berlanjut maka keaslian dan identitas dari bangsa Indonesia akan hilang, baik karena dilupakan atau diklaim oleh bangsa lain karena ditinggalkan dan diabaikan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Ketika budaya milik negeri ini sudah diklaim oleh negara lain, barulah masyarakat ingat dan sadar bahwa budaya yang dimiliki bangsa Indonesia ini sangat kaya dan tak ternilai harganya.
          Pemerintah dan generasi muda saat ini seharusnya dapat memilih dan memilah budaya mana yang seharusnya ditinggalkan dan budaya mana yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan, terutama dalam kebudayaan lokal. Budaya asing yang baik dan tidak menyimpang dari budaya asli Indonesia bisa kita adopsi keberadaanya, namun apabila budaya asing tersebut jauh dan bertolak belakang dari budaya asli Indonesia, maka budaya yang seperti itu tidak perlu diadopsi oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia itu sendiri harus sadar bahwa kebudayaan itu sangat penting dan berpengaruh besar terhadap ketahanan Nasional.
          Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal sangat memprihatinkan. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negranya. Namun tetap, masuknya budaya asing harus sesui dengan nilai-nilai yang ada dalam pancasila, karena budaya kita selalu berlandaskan dari nilai-nilai luhur pancasila.
          Kurangnya kesadaran Masyarakat terhadap budaya asli Indonesia, mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian dan kebudayaan tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesia  Padahal jika kita menelusuri lebih lanjut, budaya tradisional Indonesia itu mempunyai corak khas dibandingkan budaya asing tersebut. Corak khas dari budaya tradisional tampil melalui unsur kebudayaan fisik, adanya pranata-pranata dari suatu pola sosial khusus serta adanya perbedaan suatu tema budaya khusus yang dianut masyarakatnya. Hal inilah yang menyebabkan budaya Indonesia lebih mencolok dan dapat dibedakan dari budaya asing lainnya. Nilai-nilai yang terkandung dalam budaya tradisional menekankan untuk terciptanya kesatuan manusia yang merasakan keterikatan oleh keseragaman.
          Keterikatan inilah yang nantinya dapat mengontrol cara pemikiran masyarakat Indonesia untuk terus berada dalam jalur yang benar dan sesuai dengan ideologi nasional bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Sehingga komunikasi antara manusia dan mobilitas manusia yang semakin meluas seharusnya dapat meningkatkan nilai-nilai budaya tradisional. Bukan malah menjadi penyebab hilangnya kebudayaan Nasional. . Apabila budaya lokal atau budaya asli Indonesia dapat kita jaga dengan baik, Indonesia akan di pandang sebagai negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal. Oleh karena itu, Pembelajaran tentang budaya asli Indonesia, harus ditanamkan sejak dini. Namun pada kenyataanya sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya suatu budaya lokal dalam membangun budaya dan identitas bangsa bangsa serta bagaiman cara mengadaptasi budaya lokal di tengah perkembangan zaman seperti sekarang ini.

3.2    Budaya Barat yang menjamur di Indonesia mengakibatkan Krisis Identitas Nasional.
          Indonesia negara yang kaya akan keanekaragaman budayanya. Semua budaya yang dimiliki Indonesia tentu menjadi salah satu kebanggaan seluruh rakyat Indonesia yang jumlahnya ratusan juta berjajar di pulau - pulau yang ada diseluruh Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi adat ketimuran. Oleh karena itu budaya asli Indonesia harus mementingkan kerohanian, perasaan, gotong-royong dan menjaga keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan.
          Kebudayaan Indonesia saat ini mulai luntur akibat masuknya budaya asing atau budaya barat yang tidak di filtrasi secara selektif dan hati-hati. Masyarakat pada umumnya memang cenderung untuk menirukan hal – hal baru yang dianggap canggih, menarik dan menyenangkan, tanpa memikirkan dampaknya. Hal ini sudah sepatutnya diwapadai. Kemajuan budaya barat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi patut kita tiru. Tetapi jika budaya barat berupa sikap gaya hidup mewah, individualisme, jauh dari kehidupan agama, cara berpakaian yang tidak pantas, dan cara berbicara yang tidak sopan adalah beberapa contoh budaya barat yang tidak patut untuk kita tiru. Budaya barat hanya memikirkan tentang kehidupan dunia saja, mereka hanya memikirkan hal-hal yang dapat membuat mereka senang tanpa memperdulikan nilai-nilai moral yang seharusnya mereka terapkan dalam suatu kebudayaan.
          Pengaruh-pengaruh kebudayaan barat dapat masuk mempengaruhi sebagian besar generasi muda bangsa Indonesia, yang akibatnya banyak merusak mental dan moral pada generasi muda saat ini. Perbuatan-perbuatan negatif sering ditimbulkan mereka yang dapat menggoncangkan kedamaian masyarakat. Semua itu berdampak besar bagi ketahanan Nasional Indonesia di bidang sosial-budaya.
          Nasib bangsa Indonesia dan nilai-nilai kebudayaan sangat tergantung kepada kemampuan penalaran, skill, dan manajemen masyarakat khususnya kaum muda sebagai generasi penerus. Sayang sekali sampai dengan saat ini, masyarakat Indonesia mengalami krisis kebudayaan. hal ini disebabkan Kebudayaan asli bangsa Indonesia dibiarkan merana, tidak terawat, dan tidak dikembangkan oleh pihak-pihak yang berkompeten . Bahkan kebudayaan asli bangsa terkesan dibiarkan mati dan terjajah oleh kebudayaan asing khususnya kebudayaan barat. 
          Telah kita ketahui bahwa di masa sekarang ini banyak sekali budaya-budaya kita yang sedikit demi sedikit mulai menghilang dari kebiasaan masyarakat kita. Hal ini dikarenakan banyaknya budaya-budaya asing salah satunya budaya barat yang mulai masuk dan mulai menggantikan posisi dari kebudayaan asli Indonesia. Arus globalisasi dan modernisasi, memicu unsur-unsur budaya asing masuk dan bersanding dengan kebudayaan lokal. Hal ini akan menimbulkan masalah, jika unsur-unsur budaya asing tersebut tidak sesuai dengan kebudayaan lokal, apabila masyarakat kurang selektif dalam menerima dan memakai budaya luar yang tidak sesuai dengan kebudayaan lokal dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebudayaan yang telah dimilikinya, maka kebudayaan lokal yang merupakan identitas atau jati diri tersebut lambat laun akan pudar.
          Koentjaraningrat berpendapat bahwa : “pembangunan kebudayaan nasional Indonesia perlu berorientasi ke zaman nenek moyang bangsa Indonesia yang telah lampau, tetapi juga ke zaman sekarang karena kebudayaan perlu memberi kemampuan kepada bangsa Indonesia untuk menghadapi peradaban dunia masa kini”. Pendapat ini berarti bahwa pembangunan kebudayaan Indonesia itu dapat disesuaikan dengan kemajuan zaman (mengikuti perkembangan zaman) namun demikian, harus tetap mempertahankan jati diri kebudayaan Indonesia. Tetapi pada kenyataannya, pendapat tersebut sangat bertolak belakang dengan situasi saat ini.  Kebanyakan Masyarakat yang mengadopsi budaya barat, cenderung menyingkirkan atau menghilangkan budaya asli Indonesia itu sendiri.
          Contohnya yaitu pada kasus gaya berpakaian rakyat Indonesia. Budaya berpakaian rakyat indonesia yang dahulu sangat mengutamakan dan mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup. Cara berpakaian rakyat Indonesia dahulu sangat menjunjung tinggi adat ketimuran yang jauh dari kesan glamor, modis dan sexy. Bila menggunakan pakaian yang sedikit saja menyimpang dari adat ketimuran maka mereka akan merasa malu dan risih untuk menggunakannya.
          Akan tetapi akibat masuknya budaya barat di Indonesia mengakibatkan perubahan cara berpakaian rakyat Indonesia saat ini, bahkan sudah tidak ada lagi unsur budaya asli Indonesia dalam cara berpakaian mereka saat ini. Sekarang dapat kita ketahui bahwa banyak masyarakat Indonesia yang cara berpakaiannya sudah menyimpang dari budaya asli Indonesia, terutama di daerah perkotaan dimana kita tahu masyarakat perkotaan sudah umum menggunakan pakaian yang jauh dari kesan sopan. Kebanyakan dari mereka menggunakan pakaian yang memperlihatkan aurat dan lekuk tubuh mereka. Mereka sudah tidak malu dan risih lagi ketika menggunakan pakaian minim yang sangat memperlihatkan lekuk tubuh mereka. Justru mereka merasa sangat bangga ketika menggunakan pakaian tersebut. Mereka beranggapan bahwa apa yang mereka gunakan tersebut gaul dan modis. Hal itu serasa sudah menjadi kebiasaan yang melekat erat dan mendarah daging di dalam kehidupan masyarakat kita. Jika mereka tidak mengenakan pakaian yang tidak terlihat sexy dan glamor maka mereka itu disebut orang-orang kuno sehingga membuat mereka malu dan akhirnya ikut-ikutan untuk mengenakan pakaian yang tidak sopan tersebut. Di daerah pedesaan pun sekarang sudah mulai ada yang menggunakan pakaian yang tidak sopan meskipun hanya beberapa saja dan tidak menyeluruh seperti di daerah perkotaan. Maka ini terbukti bahwa budaya barat dari segi pakaian cepat sekali menjamur di kalangan remaja Indonesia terutama Remaja putri.
          Contoh lain dari masyarakat kita yang saat ini cenderung lebih menyukai budaya barat yaitu dalam hal makanan. Saat ini mereka cenderung lebih menyukai makanan yang berasal dari luar seperti KFC, steak, burger, pizza dan lain-lain. Masyarakat menganggap makanan-makanan tersebut higinis, modern, dan praktis. Tanpa mereka sadari makanan-makanan tersebut juga telah menjadi menu keseharian dalam kehidupannya. Mereka sudah tidak mau tahu lagi makanan-makan khas Indonesia. Yang mereka pikirkan hanya untuk mendapatkan makanan yang praktis, dan bisa dinikmati tanpa harus susah payah membuatnya. Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis makanan tradisional seperti nasi pecel, gudeg, dan kue-kue khas Indonesia lainnya. Bila hal ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan bahwa anak cucu kita kelak tidak tahu akan jenis-jenis makanan tradisional yang berasal dari daerah asal mereka. Makanan tradisional akan tergantikan posisinya oleh makanan-makanan barat.
          Cara bicara masyarakat Indonesia saat ini juga sudah tidak lagi mementingkan nilai kesopanan. Mereka cenderung berbicara semau mereka tanpa memandang siapa lawan bicara mereka. Moral anak bangsa memang sudah bergeser dari yang dulu menjunjung tinggi nilai ketimuran menjadi seperti sekarang ini yang mereka anggap sebagai zaman modern dengan kiblat budaya barat sebagai acuannya. Tragis memang jika melihat kenyataan saat ini. Sikap saling menghargai mulai sulit kita jumpai, sikap egois semakin merajalela sopan santun yang muda terhadap yang tua semakin menjadi barang mewah, sungguh budaya sangat luntur dari masyarakat kita sekarang. Karena lunturnya kebudayaan bangsa yang ramah, santun, saling tolong menolong dan pekerja keras maka menambah begitu banyak persoalan bangsa. Kemiskinan dimana-mana, pencurian merajalela, dan masih lebih banyak lagi yang lainnya. Rapuhnya dan lunturnya kebudayaan Indonesia sangat terasa sekali, membuat kemunduran negara Indonesia. Budaya barat sangat berpengaruh besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Budaya barat sudah sangat umum diterapkan dalam kehidupan Masyarakat Indonesia saat ini. Padahal pada kenyataannya banyak sekali budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Namun hal itu sudah tidak dipedulikan lagi oleh sebagian besar  masyarakat Indonesia saat ini.
          Sibuknya masyarakat Indonesia dalam mengadopsi budaya barat mengakibatkan mereka lupa dengan budaya asli Indonesia sehingga kedudukan budaya asli Indonesia itu sendiri melemah. Hal tersebut banyak dimanfaatkan pihak-pihak lain untuk meng klaim budaya Indonesia sebagai budaya asli negara mereka. Contohnya saja seperi lagu “Rasa Sayange” yang di klaim sebagai lagu asli dari Malaysia. Sibuknya rakyat Indonesia dengan lagu-lagu korea dan lagu-lagu barat lainnya mengakibatkat rakyat Indonesia melupakan lagu daerah Indonesia itu sendiri. Sangat disayangkan apabila budaya Asli Indonesia di klaim negara lain gara-gara rakyat Indonesia sendiri yang kurang peduli dengan budaya asli Indonesia.
          Selain faktor masyarakatnya, Pemerintah juga kurang perhatian terhadap kekayaan budaya nasional. Buktinya, salah satu kesenian dari Jawa Timur yaitu Reog Ponorogo sempat menjadi perdebatan kepemilikannya dengan pihak Malaysia. Padahal dari namanya saja sudah jelas bahwa itu kebudayaan asli milik Indonesia. Sebenarnya hal itu bisa disiasati dengan mendaftarkan hak cipta budaya. Supaya dunia internasional mengakui atas kepemilikan budaya Indonesia. Kemudian, kurangnya sarana untuk menampilkan budaya asli Indonesia kepada masyarakat luas. Ini bukan masalah yang kecil, melainkan masalah yang menyangkut ciri khas bangsa kita. Harus segera diatasi, agar tidak ada lagi budaya kita yang diambil pihak luar.
          Dari faktor-faktor yang mempengaruhi suatu kebudayaan yang khususnya terjadi di Indonesia, Lebih tepatnya kita sebagai masyarakat Indonesia harus tetap melestarikan budaya kita, ambil sisi positif dari perubahan kebudayaan yang terjadi dan buang sisi negative dari perubahan kebudayaan yang sekarang ini terjadi di zaman modern ini. Kesadaran masyarakat dalam menjaga budaya asli Indonesia sekarang ini masih terbilang sangat minim. Saat ini dapat kita lihat bahwa indonesia telah mengalami krisis identitas nasional.
          Banyak Masyarakat indonesia telah melupakan unsur unsur kebudayan yang merupakan basis dari identitas nasional suatu bangsa. Kebanyakan dari Masyarakat tersebut lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia dimana kita tahu budaya Indonesia sangat menjunjung tinggi adat ketimuran dan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Sebenarnya Budaya lokal atau budaya asli Indonesia juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan tidak menyimpang dari nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan tidak meningalkan ciri khas dari budaya asli Indonesia tersebut.
          Kebanyakan Masyarakat Indonesia kurang sadar dengan pentingnya melestarikan budaya Indonesia. Mereka belum menyadari bahwa budaya asli Indonesia merupakan Identitas bangsa yang harusnya tetap kita jaga agar  keberadaanya selalu abadi dan tetap menjadi Identitas Bangsa. Mereka juga belum sadar bahwa keberadaan Budaya asing di Indonesia sangat mengancam ketahanan nasional Bangsa Indonesia di bidang sosial-budaya.
          Dampak masuknya budaya barat yang masuk di Indonesia akan sangat berbahaya karena indonesia akan kehilangan jati diri dan ciri khasnya yang seharusnya menjadi Identitas bangsa Indonesia. Hal itu akan membuat harga diri Indonesia rendah di mata negara lain. Dan itu sudah terjadi contohnya ketika Malaysia berani mengklaim beberapa kebudayaan Indonesia. Selain itu Indonesia juga akan di kuasai oleh budaya luar sedangkan budaya Indonesia sendiri dilupakkan.
          Itulah mengapa indonesia krisis Identitas nasional, Identitas itu sendiri berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan suatu keunikan serta membedakannya dengan hal-hal lain. Padahal Negara merupakan suatu gambaran komunitas politik dimana masyarakat menyatakan dirinya sebagai bagian dari sebuah negara tersebut (Benedict Anderson,1991). Sedangkan secara umum Identitas Nasional diartikan sebagai keanggotaan seseorang dalam sebuah negara. Kurangnya rasa nasionalisme dan rasa “satu indonesia” membuat identitas nasional negara ini menjadi kacau.
          Segala macam permasalahan yang telah diuraikan diatas, akan berakibat fatal bagi keberadaan Indonesia. Bagaimana tidak? Budaya Indonesia terancam keberadaannya oleh budaya Asing. Dan semakin hari semakin nampak bahwa kebudayaan Indonesia tidak lagi dipedulikan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini akan sangat berbahaya terhadap keberadaan Indonesia karena pengaruh budaya asing tersebut mengakibatkan lemahnya ketahanan nasional Indonesia di bidang Sosial Budaya dimana hal ini dapat mengancam keberadaan Identitas Nasional Bangsa.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1     Kesimpulan
Kebudayaan Indonesia sangatlah beranekaragam, unik dan istimewa sehingga banyak wisatawan asing yang tertarik terhadap kebudayaan Indonesia. Undang-undang No.5 tahun 1992 yang intinya mengatakan bahwa kebudayaan Nasional harus dilestarikan. Tetapi pada kenyataannya, rakyat Indonesia  tidak mampu untuk menjaga dan melestarikan budaya tersebut karena kebanyakan dari warga negara Indonesia lebih menyukai budaya asing. Menurut mereka budaya asing tersebut lebih menunjang kehidupan mereka yang sesuai dengan tuntutan zaman yang sedang berkembang.
Adanya berbagai budaya asing yang masuk ke Indonesia mengakibatkan banyaknya perubahan sikap, cara hidup dan tingkah laku masyarakat Indonesia dalam segala hal. Padahal menurut Koentjaraningrat mengatakan bahwa kebudayaan asing (budaya barat) boleh diadopsi namun jangan sampai meninggalkan dan bertentangan dengan budaya asli Indonesia. Namun kenyataannya pada zaman sekarang ini mereka mengadopsi budaya barat secara utuh tanpa mempedulikan lagi budaya asli Indonesia. Meskipun budaya barat tersebut bertolak belakang dengan budaya Indonesia. Hal itu berakibat hilangnya identitas nasional Indonesia baik karena ketidakpedulian masyarakat Indonesia itu sendiri atau adanya kebudayaan Indonesia yang di klaim oleh negara lain. Situasi yang seperti ini sangat berpengaruh terhadap ketahanan Nasional Indonesia dalam bidang Sosial-budaya.
                    
4.2     Saran
Jangan terlalu bangga dengan masuknya budaya barat di Indonesia karena tidak semua budaya barat mempunyai pengaruh baik untuk negara Indonesia dan pilihlah budaya barat yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia kita dan jangan mengikuti budaya barat yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada di Indonesia serta banggalah dengan budayamu sendiri karena budayamu adalah jati diri negaramu yang sesungguhnya.
Seharusnya masyarakat Indonesia harus lebih berbangga diri terhadap budayanya bukan malah tidak mengakui keberadaan budayanya tersebut mereka dapat mempertahankan jati diri bangsa mereka dengan cara pengenalan-pengenalan budaya pada setiap karnaval atau festival di luar negeri yang kita ikuti dan dengan bangga memperlihatkan kebudayaan kita yang beranekaragam dan pesertanya pun harus remaja-remaja karena itu mencerminkan bahwa kebudayaan kita masih di gemari oleh reamaja sekarang ini.

DAFTAR PUSTAKA

Tuloli, Nani, dkk. 2003. Dialog Budaya, Wahana Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Bangsa. Jakarta. CV Mitra Sari.
 Sulaeman,Munandar.1998.Ilmu Budaya Dasar.Bandung.PT Refika Aditama
Widyosiswoyo, Supartono. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Latuconsina, Djuairiah. 1987. Manusia dan Kebudayaan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Meinarno, Eko A, dkk. 2011. Manusia dalam Kebudayaan dan Masyarakat. Jakarta: Salemba Humanika.
Maran, Rafael Raga. 2007. Manusia dan Kebudayaan dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Soelaeman, M Munandar. 2010. Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung: Revika Aditama.
Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Sosial Budaya Indonesia Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia.
Prasetya, Joko Tri, dkk. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Pamudji, S. 1985. Demokrasi Pancasila dan Ketahanan Nasional. Jakarta: Bina Aksara.
Amal, Ichlasul dan Armaidy Armawi. 1996. Sumbangan Ilmu Sosial Terhadap Konsepsi Ketahanan Nasional. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Endang, Zaelani, dkk. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Paradigma.
Mayor, Mursito dan Amirul Hadi. 1992. Kewiraan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pusat Studi Kewiraan Universitas Brawijaya. 1983. Ilmu Kewiraan. Surabaya: Universitas Brawijaya.

0 komentar:

Posting Komentar