Pages

Labels

Kamis, 02 Juni 2016

Makalah mtk dasar (persamaan dan pertidaksamaan)

Uraian Materi                           
(Persamaan dan Pertidaksamaan)

v  Persamaan Linear
Persamaan adalah suatu kalimat matematika yang memuat satu atau lebih variabel (peubah) dan dihubungkan dengan relasi "=". Bila semua variabelnya berpangkat satu maka persamaan tersebut disebut persamaan linear. Bila persamaan linear tersebut hanya memuat satu variabel saja, maka disebut persamaan linear satu variabel atau persamaan linear satu peubah. Apabila persamaan linear tersebut memuat dua variabel maka disebut dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
Sebuah persamaan linear merupakan suatu kalimat matematika yang belum diketahui nilai kebenarannya (benar atau salah). Oleh karena itu, menyelesaikan suatu persamaan linear merupakan sebuah proses mencari suatu bilangan pengganti variabel yang membuat persamaan linear tersebut menjadi sebuah proposisi benar. Bilangan yang membuat suatu persamaan linear menjadi proposisi benar disebut penyelesaian (jawab). Himpunan semua penyelesaian disebut himpunan penyelesaian.

a.         Persamaan Linier Satu Variabel
Bentuk umum dari persamaan linear satu variabel adalah :
ax + b = 0
dengan a dan b bilangan riil dan a ≠ 0.

Penyelesaian dari persamaan linear; ax + b= 0, menggunakan prinsip prinsip yang ada dalam kesamaan bilangan riil, yakni :





“sebuah kesamaan p = q tidak akan berubah apabila pada kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan, atau dibagi dengan bilangan yang sama;”
sehingga penyelesaian tersebut dapat ditentukan melalui proses berikut:

ax + b = 0
Û ax + b b = 0  b
(sebuah persamaan tidak berubah bilakedua ruas ditambah dengan bilangan yang sama; dalam kasus ini bilangan yang ditambahkan adalah  b )
Û ax =   b
(b b = 0)
Û  =  
(sebuah persamaan tidak berubah bila kedua ruas dikalikan dengan bilangan yang sama; dalam kasus ini bilangan pengalinya adalah )
Û  =
(  = 1)
Sehingga himpunan penyelesaian (HP) untuk ax + b = 0 adalah
Contoh Soal:
1.      Tentukan himpunan penyelesaian dari x + 3 = 8
Jawab:
x + 3 = 8
Û x =  8  3
Û x = 5. Jadi HP = {5}
2.      Jika suatu bilangan ditambah tiga kali bilangan itu, kemudian hasilnya dikalikan dengan lima menghasilkan 50 dikurangi lima kali bilangan itu, maka tentukan bilangan tersebut.



Jawab:
Misalkan bilangan yang dimaksud adalah x , maka kalimat matematika untuk persoalan tersebut adalah
5(x + 3x) = 50 -5x
Û5x +15x = 50 -5x
Û25x = 50
Û x = 2 . Jadi bilangan yang dimaksud adalah 2.

b.        Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel
Bentuk umum persamaan linear ax + by = c dengan a, b dan c anggota bilangan real dan a, b ≠ 0. Pasangan (x1, y1) yang memenuhi persamaan linear di atas, sehingga ax1 + by1 =  c , disebut penyelesaian dari persamaan libear tersebut. Penyelesaian persamaan ax + by = c dapat di peroleh dengan memasukan nilai sembarang terhadap salah satu variabelnya kemudian menentukan nilai variabel yang lainnya. Himpunan semua bilangan (x1, y1) yang memenuhi persamaan ax + by = c, disebut himpunan penyalesaian dari persamaan ax + by = c,  dan selanjutnya ditulis HP.
Cara penyelesaian SPLDV ada 4 yaitu :
      Dengan metode Substitusi
      Dengan metode Eliminasi
      Dengan metode substitusi dan eliminasi
      Metode Determinan

Metode Substitui
Metode Eliminasi
 

















Metode Substitusi Eliminasi
 



























Metode Determinan (Aturan Cramer)
 


                                    
                             a1b2 – a2b1

 







 Contoh soal :
Gunakan aturan Cramer untuk memecahkan sistem persamaan linear berikut ini:




v  Pertidaksamaan Linier
Pertidaksaman linear adalah suatu kalimat matematika yang memuat satu atau lebih variabel yang kesemuanya berpangkat satu dan dihubungkan dengan relasi  , < ,  , atau >. Untuk selanjutnya pertidaksamaan linear yang dimaksud dalam bab ini adalah pertidaksamaan linear dengan satu peubah. Bentuk umum dari pertidaksamaan linear satu peubah adalah
ax + b (  ,  , ) 0
dengan a, b, c bilangan real dan a  0. Oleh karena itu, teknik penyelesaian untuk pertidaksamaan linear satu peubah ini analog dengan teknik penyelesaian untuk persamaan linear satu peubah, dengan memperhatikan sifat-sifat berikut. Jika a, b, c bilangan real;
·         untuk c > 0, jika a > b maka ac > bc;
·         untuk c < 0, jika a > b maka ac < bc.
Contoh:
1.      Tentukan himpunan penyelesaian dari x + 3  8
Jawab:
x + 3  8
Û x + 3  3  8 3
Û x  5. Jadi HP = {x  R | x  5} atau bisa dinyatakan dalam diagram garis berikut:
2.      Tentukan himpunan penyelesaian dari 5x -9 < 21 dan - 4x + 5 £17
Jawab:
5x -9 < 21 dan - 4x + 5 £17
Û5x < 30 Ù - 4x £12
Ûx < 6 Ù x ³ -3
Jadi HP = {xÎÂ| -3 £ x < 6} atau bila dinyatakan dalam diagram garis




v  Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan yang memuat satu variabel (peubah) dan berpangkat dua. Bentuk umum dari persamaan kuadrat adalah sebagai berikut.
ax2 + bx + c = 0
dengan a ¹ 0. Untuk menyelesaikan persamaan kuadrat terdapat tiga cara yaitu faktorisasi, melengkapkan kuadrat sempurna dan rumus.
a.      Menyelesaikan PK dengan Faktorisasi
Dasar sifat aljabar yang dipergunakan untuk faktorisasi ini adalah: untuk m  dan n bilangan riil, mn = 0 jika hanya jika m = 0 atau n = 0. Menggunakan dasar ini, dalam proses penyelesaiannya sebuah persamaan kuadrat
ax2 + bx + c = 0
mula-mula diubah ke dalam bentuk :
( px + q)(rx + s) = 0
dimana p, q, r, s adalah bilangan-bilangan riil yang memenuhi :
- p´r = a
- q´ s = c
- ( p´ s) + (q´r) = b

Dengan demikian, untuk persamaan kuadrat
ax2 + bx + c = 0
dengan a =1, bentuk pemfaktorannya menjadi (x + q)(x + s) = 0 dimana q, s adalah bilangan bilangan riil yang memenuhi q + s = b dan q´ s = c . Setelah didapat bentuk
( px + q)(rx + s) = 0
maka dengan menggunakan dasar sifat aljabar pada sistem bilangan riil di atas kita akan mendapatkan
( px + q) = 0    Ú     (rx + s) = 0
Û px = -q      Ú     rx = -s

Û x = -    Ú     =
yang merupakan penyelesaian untuk persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0

Contoh:
Carilah himpinan penyelesaian dari :
1)    x2  8x + 12 = 0
jawab :                                                         
Û(x - 2)(x - 6) = 0
Û(x - 2) = 0Ú (x - 6) = 0
Ûx = 2Ú x = 6
Jadi HP = {2,6}
2)   2x2  6x + 4 = 0
Jawab :
Û(2x - 2)(x - 2) = 0
Û(2x - 2) = 0 Ú (x - 2) = 0
Ûx =1Ú x = 2
Jadi HP = {1,2}

Dalam menyelesaikan persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0  ini, kita dituntut untuk mendapatkan bilangan-bilangan riil p, q, r, s yang memenuhi p´r = a , q´ s = c , dan ( p´ s) + (q´r) = b. Hal ini merupakan pekerjaan yang tidak mudah manakala koefisien dalam persamaan kuadrat melibatkan bilangan-bilangan yang besar. Andaikan koefisien tersebut merupakan bilangan-bilangan yang kecil, tetapi p, q, r, s yang bersesuaian tidak selalu merupakan bilangan bulat. Sehingga pekerjaan mendapatkan kombinasi p, q, r, s yang sesuai memang bukan hal yang mudah. Pekerjaan baru mudah setelah kita mendapatkan pemfaktorannya.
b.      Menyelesaikan PK dengan Melengkapkan Kuadrat Sempurna

Selanjutnya, kita akan menggunakan proses melengkapkan bentuk kuadrat untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat. Apabila suatu persamaan kuadrat dapat difaktorkan, maka dengan mudah kita dapat menentukan akar-akarnya dengan pemfaktoran. Tetapi apabila suatu persamaan kuadrat tidak dapat difaktorkan, maka salah satu cara untuk menentukan akar-akarnya adalah dengan melengkapkan kuadrat sempurna.
Manipulasi aljabar dalam proses melengkapkan kuadrat sempurna untuk persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 dapat ditunjukkan sebagai berikut :

ax2 + bx + c                        = 0
                                         a + c             = 0
     a + + c       = 0
                        a  + c         = 0
                                    a             =  
                             a             =  
                                         =    
                                            =
                                                  =
                                                x        =    
                                                x        =

Contoh Soal:
Tentukan akar-akar persamaan kuadrat x2 + 4x - 1 = 0 !







   (x + 2)       =  
          x + 2      =  
           x            = -2  
            Ini berarti:     x = -2    atau x = -2   .
Jadi akar-akar persamaan kuadrat x2 + 4x - 1 = 0 adalah
x = -2    atau x = -2   .
Jadi Hp = {x= -2 , -2 .}

c.       Menyelesaikan PK dengan Rumus
Cara ini merupakan cara yang lebih cepat dan praktis dalam menyelesaikan persamaan kuadrat. penyelesaian untuk persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 adalah :
x
b2 - 4ac disebut diskriminan dan dinotasikan dengan D. Dari rumus penyelesaian persamaan kuadrat, dapat dilihat bahwa diskriminan (D), dapat menentukan banyaknya penyelesaian (akar) persamaan kuadrat dalam semesta himpunan bilangan riil, yakni
1. jika D > 0 maka terdapat dua penyelesaian riil berbeda;
2. jika D = 0 maka terdapat satu penyelesaian riil;
3. jika D < 0 maka tidak terdapat penyelesaian riil.


Contoh:
1.      Tentukan banyaknya akar dan himpunan penyelesaian dari persamaan kuadrat
x2 + 9 = 6x !

jawab :
x2 + 9 = 6x
Û    x2 + 6x + 9 = 0
D = b2 - 4ac    = (6)2 4(1 x 6)
                        = 36 – 36
                        = 0
Karena D = 0 , maka persamaan tersebut mempunyai satu akar riil yakni :
              x   =
                   =
                   = 3
Jadi HP = {3}.













v  Pertidaksamaan Kuadrat

Bentuk umum dari pertidaksamaan kuadrat adalah :
ax2+ bx + c ( ) 0
dengan a ¹ 0.

Dengan memanfaatkan penyelesaian dari suatu persamaan kuadrat, maka langkahlangkah penyelesaian suatu pertidaksamaan kuadrat adalah sebagai berikut.
1.      mencari penyelesaian dari ax2 + bx + c = 0
2.      penyelesaian (akar) tersebut kemudian digunakan sebagai batas-batas interval dalam garis bilangan
3.      dengan menguji nilai fungsi dari tiap interval, dapat diketahui penyelesaian pertidaksamaan kuadrat tersebut yang disesuaikan dengan bentuk pertidaksamaan yang ditetapkan.

Bila ax2 + bx + c = 0 tidak memiliki penyelesaian, maka tidak terdapat batasbatas interval dalam garis bilangan, sehingga semua titik dalam garis bilangan dapat digunakan untuk menguji apakah semua bilangan real memenuhi pertidaksamaan atau tidak ada bilangan real yang memenuhi pertidaksamaan.
Pengujian nilai fungsi ini didasarkan pada fakta dari grafik suatu fungsi
kuadrat. Grafik dari fungsi kuadrat f (x) = ax2 + bx + c  selalu berbentuk parabola. Arah hadap parabola ini tergantung dari koefisien a,
·      jika a > 0 maka parabola menghadap ke atas
·      jika a < 0 maka parabola menghadap ke bawah.

Selanjutnya ada tidaknya perpotongan grafik dengan sumbu X, tergantung dari harga diskriminannya, D = b2 4ac.
·      Jika D > 0 maka grafik memotong sumbu X di dua titik yang berbeda
·      jika D = 0 maka grafik memotong sumbu X di satu titik,
·      jika D < 0 maka grafik tidak memotong sumbu X.

Contoh Soal :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan kuadrat berikut:
1.      x2 - 8x + 12 > 0
2.      x2- 8x + 12 < 0
3.       x2- 8x + 12 £ 0
4.       x2 - 8x + 12 ³ 0

Jawab:
Keempat pertidaksamaan kuadrat tersebut memiliki bentuk persamaan kuadrat yang sama yakni x2 - 8x + 12 = 0 . Harga diskriminannya adalah positif sehingga memiliki 2 penyelesaian riil, yakni x = 2 atau x = 6. Akar-akar tersebut kemudian dipergunakan sebagai batas-batas interval. Karena koefisien a positif, maka uji interval menghasilkan :
 





Dengan adanya hasil uji interval di atas, maka untuk menentukan himpunan
penyelesaian dari keempat soal di atas, tinggal melihat ilustrasi tersebut.
1. HP untuk x2 - 8x + 12 > 0 adalah {xÎÂ| x < 2 atau x > 6}
2. HP untuk x2 - 8x + 12 < 0 adalah {xÎÂ| 2 < x < 6}
3. HP untuk x2 - 8x + 12 £ 0 adalah {xÎÂ| 2 £ x £ 6}
4. HP untuk x2 - 8x  + 12 ³ 0 adalah {xÎÂ| x £ 2 atau x ³ 6}









Rangkuman

·      Persamaan linier terdiri dari persamaan linier satu variabel dan persamaan linier dua variabel
·      Penyelesaian SPLDV terdapat 4 cara yaitu :
1.      Metode substitusi
2.      Metode Eliminasi
3.      Metode substitusi dan Eliminasi
4.      Metode Determinan
·      Pertidaksaman linear adalah suatu kalimat matematika yang memuat satu atau lebih variabel yang kesemuanya berpangkat satu dan dihubungkan dengan relasi
   , < ,  , atau >.
·      Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan yang memuat satu variabel (peubah) dan berpangkat dua. Bentuk umum dari persamaan kuadrat adalah sebagai berikut.
ax2 + bx + c = 0
dengan a ¹ 0. Untuk menyelesaikan persamaan kuadrat terdapat tiga cara yaitu:
a)      faktorisasi,
b)      melengkapkan kuadrat dan
c)       rumus yaitu 
·      Bentuk umum dari pertidaksamaan kuadrat adalah :
ax2+ bx + c ( ) 0,
dengan a ¹ 0.







Latihan Soal... !!!
1.       Diketahui (a, b) adalah penyelesaian system persamaan
   Maka nilai a + 2b sama dengan ....
A.         –4
B.          –2
C.         1
D.         2
E.           4
2.       Harga 3 buah buku dan 2 penggaris Rp9.000,00. Jika harga sebuah buku Rp500,00 lebih mahal dari harga sebuah penggaris, harga sebuah buku dan 3 buah penggaris adalah ....
A.     Rp6.500,00
B.     Rp7.000,00
C.     Rp8.000,00
D.     Rp8.500,00
E.      Rp9.000,00
3.       Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier :
         adalah ....
A.  (6, −1)
B.   (2, −21)
C.   (3, −2)
D.  (−1,6)
E.   (−2,3)
4.       Harga 8 buah buku tulis dan 6 buah pensil Rp14.400,00. Harga 6 buah buku tulis dan 5 buah pensil Rp11.200,00. Berapakah harga 5 buah buku tulis dan 8 buah pensil?
A.    Rp13.600,00.
B.     Rp12.800,00.
C.     Rp12.400,00.
D.    Rp11.800,00.
E.     Rp11.500,00.
5.       Diketahui x1 dan y1 memenuhi persamaan 2x – 3y = 7  dan 3x – 4y = 9,
Nilai x1 + y1 = ….
A.        – 4
B.         – 2
C.         – 1
D.        3
E.         4
6.       Nilai X yang memenuhi pertidaksamaan 3x + 3 ≥ 18 adalah.....
A.        X
B.        X
C.         X  5
D.        X
E.         X
7.       Nilai X dari pertidaksamaan  adalah..........
A.        X
B.        X
C.         X
D.        X
E.         X
8.       Penyelesaian dari pertidaksamaan 3  – 5   adalah......
A.       X
B.       X  4
C.       X
D.       X
E.        X
9.       Persamaan kuadrat : x2 – 6x + 5 = 0 akar-akarnya adalah a dan b.
Nilai (a-b)2= …
A.       9
B.       16
C.       21
D.       25
E.        31      








DAFTAR PUSTAKA

Wirodikromo,Sartono. Matematika untuk SMA Kelas X. Erlangga. Jakarta. 2007

0 komentar:

Posting Komentar