
KETERAMPILAN-KETERAMPILAN
YANG HARUS DIMILIKI SEORANG
GURU
Disusun guna memenuhi tugas Mata kuliah
Profesi Keguruan
Kelas B
Oleh:
Selatika Pidiana (130210204011)
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2015
TUGAS!
Apa saja keterampilan
mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru?
Jawab:
Majid, dalam bukunya “Strategi Pembelajaran” (2013)
menyebutkan bahwa keterampilan dasar mengajar seorang guru menurut Turney
(1973) adalah sebagai berikut:
1. Keterampilan Bertanya
Bertanya adalah salah satu teknik untuk
menarik perhatian para pendengarnya, khususnya menyangkut hal-hal penting yang
menuntut perhatian dan perlu dipertanyakan. Kadangkala pertanyaan itu perlu
dilontarkan, sedang penanya sudah tahu jawabannya. Hal ini dimaksudkan untuk
memberi pemahaman dan pelajaran kepada para pendengar. Jadi bertanya merupakan
stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir.
Seorang guru harus menguasai teknik
mengajukan pertanyaan yang cerdas, baik keterampilan bertanya dasar maupun
keterampilan bertanya lanjut. Untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses
belajar, guru perlu menunjukkan sikap yang baik pada waktu mengajukan
pertanyaan maupun ketika menerima jawaban siswa juga harus menghindari
kebiasaan seperti: menjawab pertanyaan sendiri, mengulang jawaban siswa,
mengulang pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan dengan jawaban serentak, menentukan
siswa yang harus menjawab sebelum bertanya dan mengajukan pertanyaan ganda.
2. Keterampilan memberikan penguatan
Memberikan
penguatan merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang
dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di saat
yang lain. Respons tersebut ada yang positif dan ada yang negatif dimana
respons positif misalnya anak diberikan hadiah atau pujian sedangkan respons
negatif contohnya adalah memberi hukuman. Namun kedua respons tersebut memiliki
tujuan yang sama, yaitu ingin mengubah tingkah laku seseorang. Respons positif
bertujuan agar tingkah laku yang sudah baik (bekerja, belajar, dan berprestasi)
tersebut frekuensinya akan berulang atau bertambah. Respons negatif (hukuman)
bertujuan agar tingkah laku yang kurang baik itu frekuensinya berkurang atau
hilang. Pemberian respons yang demikian dalam proses belajar mengajar disebut
“memberi penguatan”
3. Keterampilan mengadakan variasi
Variasi
stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar
mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga dalam situasi
belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, serta penuh
partisipasi. Variasi dalam proses kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai
proses perubahan dalam pengajaran agar terbentuk suasana yang menyenangkan dan
menarik bagi siswa.
4. Keterampilan Menjelaskan
Keterampilan
menjelaskan penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara
sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya.
Penyajian suatu penjelasan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: kejelasan,
penggunaan contoh dan ilustrasi,
pemberian tekanan, dan penggunaan balikan. Penyajian informasi yang
terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri
utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek
yang sangat penting dari kegiatan guru dalam interaksinya dengan siswa di dalam
kelas.
5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Membuka
pelajaran adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan
belajar-mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental maupun
perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut
akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar. Keterampilan
membuka pelajaran meliputi komponen: menarik perhatian siswa, menimbulkan
motivasi, memberi acuan melalui berbagai usaha, dan membuat kaitan atau
hubungan diantara materi-materi yang akan dipelajari.
Menutup
pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri
pelajaran atau kegiatan belajar mengajar. Komponen keterampilan menutup
pelajaran meliputi: meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum
inti pelajaran dan membuat ringkasan, dan mengevaluasi.
6. Keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil
Diskusi
kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau
informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Komponen keterampilan dalam membimbing
diskusi kecil meliputi: merumuskan perhatian siswa pada tujuan dan topik
diskusi, memperjelas masalah maupun usulan/pendapat, menganalisis
pandangan/pendapat siswa, meningkatkan usulan siswa, menyebarkan kesempatan
berpartisispasi, dan menutup diskusi.
7. Keterampilan mengelola kelas
Pengelolaan
kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar
yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar
mengajar. Dalam melaksanakan keterampilan mengelola kelas, perlu diperhatikan
komponen keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan
kondisi belajar yang optimal (bersifat preventif) berkaitan dengan kemampuan
guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran, juga bersifat represif
yang berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan
dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan
kondisi belajar yang optimal.
8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perseorangan
Pengajaran
kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap
setiap siswa serta terjadinya hubungan yang yang lebih akrab antara guru dan
siswa dengan siswa. Komponen keterampilan yang digunakan adalah keterampilan
mengadakan pendekatan secara pribadi, keterampilan mengorganisasi, keterampilan
membimbing dan memudahkan belajar dan keterampilan merencanakan dan
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Masyhud,
dalam bukunya “Manajemen Profesi Kependidikan”(2015)
menjelaskan bahawa ada 4 kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru,
yaitu sebagai berikut:
a.
Komptensi
Pedagogik
Seorang guru
adalah sekaligus sebagai pendidik. Oleh karena itu guru yang profesional harus
memiliki bekal ilmu pengetahuan yang memadai dalam hal pedagogik atau ilmu
pendidikan. Pada penjelan PP No.19/2005 ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan
kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang
meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya. Dengan memiliki kompetensi pedagogik
tersebutdiharapkan guru akan dapat merancang dan melaksanakan segala aktivitas
mengajarnya dari dimensi pendidikan. Secara lebih rinci kompetensi pedagogik
ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
a)
Memahami perkembangan peserta didik dan dapat
mengaplikasikannya dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan.
b)
Memahami berbagai teori pendidikan dan dapat
mengaplikasikannya dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
c)
Dapat merancang pembelajaran yang mendidik.
d)
Dapat mengelola pembelajaran berdasarkan
prinsi-prinsip pembelajaran yang mendidik.
e)
Dapat menilai proses dan hasil pembelajaran
sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian yang benar.
f)
Dapat mengembangkan materi dan metode
pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.
g)
Dapat melaksanakan penelitian pendidikan dan
pembelajaran sesuai dengan prinsisp-prinsip penelitian yang benar.
h)
Dapat memanfaatkan hasil-hasil penelitian untuk
kepentingan peningkatan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan.
Secara lebih simpel, jika dikaitkan
dengan penilaian kinerja guru atau PK Guru (Kemendikbud, 2012), kompetensi
pedagogik tersebut dijabarkan menjadi 7 indikator kompetensi (kompetensi ke
1-7) sebagai berikut:
1)
Menguasai karakteristik peserta didik
2)
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik
3)
Mengembangkan kurikulum
4)
Kegiatan pembelajaran yang mendidik
5)
Pengembangan potensi peserta didik
6)
Komunikasi dengan peserta didik
7)
Penilaian dan evaluasi
b.
Kompetensi
Kepribadian (personal)
Pada bagian penjelasan PP No. 19/2005
detegaskan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan
kepribadian mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia. Memiliki kompetensi personal artinya
memiliki sikap kepribadian yang mantap, jujur, adil, penuh dedikasi, sehingga
mampu menjadi sumber teladan subyek didik. Secara lebih rinci, kompetensi
kepribadian atau persoanal yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah
meliputi hal-hal sebagai berikut:
a)
Memiliki performansi atau penampilan yang
mantap.
b)
Bersikap terbuka dalam menjalankan tugas sebagai
pendidik, terbuka terhadap kritik dan saran untuk kepentingan tugas profesinya.
c)
Memiliki sikap yang stabil, tidak berubah-ubah.
d)
Bersikap dewasa dalam menghadapi suatu
permasalahan dan tugas.
e)
Bersikap arif dan bijaksana dalam pengambilan
keputusan dan melaksanakn suatu tindakan.
f)
Dapat mengendalikan emosi dengan baik.
g)
Berwibawa dan menunjukkan adanya pengaruh yang
positif.
h)
Memiliki akhlak yang mulia dan menanamkan akhlak
yang muliakepada peserta didik serta mengembangkan budaya dan tradisi akhlak
mulia.
i)
Dapat menjadi tauladan bagi peserta didik dan
masyarakat.
j)
Memiliki tanggung jawab tinggi terhadap
profesinya.
k)
Dapat mengevaluasi kinerja diri secara jujur dan
obyektif.
l)
Haus akan kemajuan dan selalu mencari informasi
tentang hal-halyang berkaitan dengan tugas profesinya.
m)
Memiliki kreativitas dan dapat mendidik
tumbuhnya kreativitas peserta didik.
n)
Dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan.
c.
Kompetensi
Sosial
Yang dimaksud dengan kompetensi sosial
adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Secara
kompetensi sosial yang harus dimiliki seorang guru dapat diuraikan sebagai
berikut:
a)
Berkomunikasi lisan, tulisan, dan isyarat secara
efektif terutama untuk kepentingan proses pembelajaran.
b)
Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
secara fungsional untuk meningkatkan keefektifan proses pembelajaran.
c)
Bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar.
d)
Menghargai keberadaan orang lain secara wajar,
baik dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat.
e)
Menempatkan diri secara wajar dan proporsional
diantara koleganya dan masyarakat pada umumnya.
f)
Mengembangkan sikap toleransi terhadap orang
lain.
g)
Bergaul secara santun.
h)
Mampu bekerja sama secara baik dengan pihak
lain.
i)
Rela berkorban untuk kepentingan kemajuan
sekolah, siswa, dan masyarakat.
j)
Memiliki kepekaan sosial terhadap orang lain
atau kelompok lain.
d.
Kompetensi
Profesional
Pada bagian penjelasan PP No. 19/2005
detegaskan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi Profesional adalah kemampuan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam
Standar Nasional Pendidikan. Secara rinci kemampuan tersebut dirumuskan ke
dalam 10 kompetensi jabatan guru, yaitu:
1)
Menguasai bahan atau bidang studi.
2)
Mengelola program belajar mengajar.
3)
Mengelola kelas.
4)
Menggunakan media dan sumber belajar.
5)
Menguasai landasan kependidikan.
6)
Mengelola interaksi belajar mengajar.
7)
Menilai prestasi siswa untuk kepentingan
pengajaran.
8)
Mengenal fungsi dan program bimbingan penyuluhan
disekolah.
9)
Mengenal dan menyelenggarakan administrasi
sekolah.
10) Memahami
prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan
pengajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul.2013. ”Strategi
Pembelajaran”. Bandung. PT RemajaRosdakarya
Masyhud,
Sulthon.2015. ”Manajemen Profesi
Kependidikan”. Yogyakarta. Kurnia Kalam Semesta
0 komentar:
Posting Komentar